Logo Nissan. (REUTERS/Francois Lenoir)
Melansir dari Reuters, Nissan akan memecat sebanyak 4.300 pekerjanya guna untuk menghemat biaya produksi dari pihak Nissan sendiri. Selain itu, Nissan juga akan menutup dua lokasi pabrik produksinya.
Hal tersebut dilakukan guna mengurangi pengeluaran yang tidak penting saat berada di tengah kemerosoton penjualan yang drastis. Nissan sendiri juga akan lakukan pemotongan terhadap beberapa jenis mobil yang memiliki performa buruk serta mengurangi jenis varian mobil di setiap lini.
Nantinya, pekerja Nissan yang berada di Amerika Serikat dan Eropa akan diberhentikan. Bahkan, anggaran pemasaran dan periklanan dari pihak Nissan juga akan dikurangi.
Penjualan dari Nissan sendiri mengalami kekacauan pada tahun 2019 silam. Selain itu, Carlos Ghosn selaku mantan bos Nissan juga terjerat dalam kasus skandal keuangan. Ghosn sendiri juga berada di bawah tahanan pihak Jepang dan menjadi buruan pihak international, salah satunya pihak Interpol.
Kabarnya, Ghosn sendiri sempat melarikan diri menuju ke Lebanon dengan mengumpetkan dirinyia ke kotak musik berukuran besar dan memakai pesawat jet ilegal. Namun, beberapa waktu lalu, Ghosn dikabarkan sudah menyerahkan diri kepada pihak berwajib di Jepang.
Bahkan, Ghosn pun melontarkan sebuah pernyataan bahwa pabrikan Nissan akan mengalami kebangkrutan dalam jangka waktu 2-3 tahun mendatang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: