Datsun telah mengumumkan kepergiannya dari pasar Indonesia pada Maret 2020 lalu. Kepergian salah satu anak perusahaan Nissan ini, karena induknya telah menyetop produksinya untuk meningkatkan profitabilitas.
Presiden Nissan Indonesia Isao Sekiguchi mengatakan langkah mereka menutup fasilitas produksi mereka di Indonesia karena keuntungan mereka yang rendah beberapa tahun terakhir di Tanah Air. Meskipun demikian sebenarnya mereka ingin mengoptimasi produksi dan melakukan penyusunan ulang oparsi bisnisnya.
“Akhir dari produksi kendaraan adalah bagian dari rencana optimisasi yang mencakup penentuan ukuran kanan, optimisasi produksi, dan penyusunan ulang operasi bisnis,” kata Sekiguchi, mengutip Paultan, Selasa (31/3/2020).
Sebelumnya CEO Nissan, Makoto Uchida telah memperingatkan tentang keuntungan rendah yang dialami lini bisnisnya di Indonesia, karena itu penutupan pabrik dan aktivitas bisnis Datsun menjadi salah satu pilihan rasional mereka.
Meskipun Nissan dan Datsun telah berhenti produksi tetapi mereka masih menjamin seluruh layanan kepada konsumen baik garansi, keperluan suku cadang dan layanan after market lainnya selama 10 tahun ke depan.
"Kami akan terus bekerja dengan mitra Aliansi kami untuk memastikan jejak manufaktur di Indonesia untuk menjaga image merek Nissan termasuk menghadirkan model-model baru," kata Sekiguchi dalam pernyataannya.
Menoleh ke belakang, Datsun memulai debutnya di Indonesia pada 2014 dan kemudian memproduksi beberapa model seperti Datsun Go, Go + dan Datsun Cross yang bermain di segmen LCGC. Namun persaingan yang ketat membuat mereka harus angkat tangan dan menyetop semua lini bisnisnya.
Sebagai catatan, hanya Nissan yang akan melanjutkan bisnisnya di Indonesia bekerjasama dengan aliansinya. Sementara dua pabriknya di Purwakarta juga akan ikut ditutup.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: