Logo pabrikan General Motors. (REUTERS/Jeff Kowalsky)
Beberapa waktu lalu, General Motors memberikan pernyataan yang sempat membuat dunia otomotif menjadi geger. Pihak GM mengatakan mereka akan hengkang dari pasar Indonesia, Thailand, dan Australia. Hal ini dilakukan oleh pihak GM dikarenakan ingin fokus mengembangkan produk mobil listrik terbarunya.
"GM telah mempertimbangkan untuk mempertahankan Chevrolet di pasar Thailand, tapi kenyataannya tak ada lagi basis produksi Chevrolet di Thailand dan Chevrolet tak lagi bisa bersaing dengan baik di Thailand," ujar Dunstan.
Selang beberapa saat, General Motors pun dikabarkan akan memecat ribuan karyawan mulai bulan Juni mendatang. Seperti dilansir dari Auto.ndtv.com, pihak GM akan memecat sekitar 1.400 karyawannya.
"Rencananya kami akan memberhentikan 1.000 karyawan dari bagian produksi pada Juni, kemudian 300 sampai 400 orang dari bagian perakitan di Oktober," ujar Jak Punchoopet selaku Penasihat Menteri Tenaga Kerja Thailand.
Bahkan, pihak General Motors akan menjual dua pabriknya di Rayong, Thailand ke pabrikan asal Tiongkok, Great Wall. Hal ini dilakukan oleh pihak General Motors guna menyusul untuk menutup pabriknya di Australia dan Selandia Baru.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: