Ilustrasi mobil terparkir. (Freepik/Storyset)
Kendaraan yang lama tidak digunakan juga berdampak pada kondisi ban, yang rentan mengalami flat spot.
Flat spot adalah kondisi di mana tapak ban mengalami kerusakan atau keausan yang disebabkan oleh tekanan secara terus menerus pada bagian ban yang sama.
Kondisi ban yang dingin karena cuaca dan kondisi ruang penyimpanan yang lembab juga menjadi penyebab tekanan udara pada ban akan lebih cepat berkurang.
“Secara fisik ban yang mengalami flat spot susah untuk diketahui (karena bagian yang mengalami flat spot berada pada bagian yang berkontak langsung dengan jalanan). Saat mengemudi, Anda bisa merasakan getaran, handling yang tidak nyaman, hingga dentuman halus.” National Sales Manager Passenger Car Radial (PCR) PT Hankook Tire Sales Indonesia, Apriyanto Yuwono dalam siaran pers yang diterima Indozone, Jumat (21/10/2022).
Baca Juga: Cek 5 Bagian Ini Sebelum Beli Mobil Bekas Biar Gak Nyesel!
Terdapat dua jenis flat spot yaitu permanen dan sementara, dengan mengenali jenis flat spot ini kita bisa mengetahui bagaimana cara untuk mengatasinya.
Jika yang terjadi adalah flat spot permanen maka yang harus dilakukan adalah mengganti ban tersebut. Sedangkan, jika yang terjadi adalah flat spot sementara fenomena ini bisa hilang ketika kita berkendara dan ban menjadi lebih panas.
1. Gunakan Penyanggah Ban
Gunakan penyanggah ban. Apabila kendaraan tidak di pakai dalam jangka waktu yang sangat lama, dengan menggunakan penyanggah maka ban akan tetap bertahan pada bentuk aslinya, tidak membebani pada satu titik tumpu saja.
Hal ini bisa mencegah terjadinya flat spot dalam cuaca apapun. Namun, hindari kontak langsung sinar matahari terhadap ban. Karena sinar UV bisa merusak dan membuat ban menjadi kering.
2. Panaskan Kendaraan
Panaskan kendaraan secara berkala. Memanaskan kendaraan bagus untuk mesin agar tetap bekerja dengan baik, dan kesehatan ban, gunakan kendaraan kamu untuk berkeliling selama 5 - 7 menit di sekitar rumah.
Hal tersebut bertujuan untuk menjaga suhu ban agar tetap stabil sehingga struktur ban tersebut tidak berubah.
3. Pompa Ban
Naikkan tekanan angin pada ban. Sebelum meninggalkan kendaraan Anda, cobalah untuk menaikan tekanan hingga ±3 psi, atau pastikan tidak melewati batas maksimal rekomendasi dari pabrikan.
Hal ini diperuntukan ketika Anda ingin menggunakan kendaraan setelah lama tidak digunakan dengan risiko yang lebih sedikit.
4. Cek Angin
Cek tekanan angin secara berkala. Tekanan yang stabil dapat mengurangi kerusakan yang fatal. Jika tekanan angin pada ban sudah dibawah batas normal, kamu bisa segera mengisi tekanan anginnya.
Baca Juga: 4 Tips Ampuh Mobil Tetap Kuat meski Sering Dipakai Touring
5. Cek Keausan Ban
Cek keausan ban pada simbol TWI (tread wear indicator) secara berkala. Berkurangnya tekanan angin pada ban dapat mempercepat keausan pada ban. Karena, beban yang diterima oleh tapak ban akan menjadi lebih besar sehingga terjadi defleksi ban.
Pengecekan ini dapat dilakukan minimal satu minggu sekali.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: