Polisi Akui Macet diJakarta Makin Parah, Indeksnya Capai 53 Persen

Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (9/5/2023).

INDOZONE.ID - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengamini jika kemacetan di Ibu Kota DKI Jakarta semakin parah. Jika dijadikan persentase indeks, kemacetan Jakarta saat ini sudah mencapai 53 persen, padahal targetnya harus di bawah 50 persen.

"Memang indeks kemacetan pada saat ini adalah sudah cukup tinggi," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman kepada wartawan, Sabtu (12/8/2023).

Jika dilihat indeks kemacetan, Latif menyebut Jakarta sudah menyentuh angka 53 persen. Sedangkan polisi berupaya untuk menurunkan indeks kemacetan di Jakarta menjadi 50 persen.

"Coba lihat pada saat Covid, hitungannya 35 (persen) ya, kan begitu karena memang aktivitas ini. Jadi memang harapannya jangan sampai lebih dari pada 50 persen," ucap Latif.

Baca Juga: Dishub Klaim Teknologi AI Mampu Kurangi Kemacetan di Persimpangan DKI Jakarta

Lebih jauh, Latif mengungkap peningkatan kemacetan di Jakarta terjadi akibat aktivitas di Jakarta. Masyarakat bergerak mengarah ke Jakarta untuk melakukan aktivitas hingga menyebabkan kemacetan itu terjadi.

"Ini memang volume kendaraan aktivitas kendaraan yang cukup tinggi dan aktivitas masyarakat dalam berkegiatan itu sangat tinggi juga," kata Latif.

Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (9/5/2023).

Sebar Personel

Di sisi lain, mantan Dirlantas Polda Jawa Timur tersebut menyebut jika Polda Metro Jaya bersama Polres jajaran sudah menyebar anggota Polantas ke berbagai titik rawan kemacetan untuk mengatur lalu lintas.

Baca Juga: Viral Aksi Heroik Pelajar Bantu Buka Jalur Mobil Damkar saat Terjebak Kemacetan di Bogor

Tujuan disebarnya anggota untuk ditugaskan mengatur lalu lintas, agar tidak terjadi kepadatan kendaraan.

"Untuk saat ini yang paling sangat kita bisa laksanakan adalah penempatan seluruh anggota di titik-titik rawan," pungkas Latif.

Writer: Putri Surya Ningsih