5 Perbedaan Bahan Bakar Dexlite dan Pertamina Dex, Mending Mana?

Ilustrasi bahan bakar diesel. (REUTERS/Eric Gaillard)

INDOZONE.ID - Di pasar bahan bakar diesel Indonesia, Dexlite dan Pertamina Dex adalah dua pilihan utama yang sering dibandingkan oleh para pengguna kendaraan diesel.

Kedua jenis bahan bakar ini memiliki karakteristik yang berbeda, dan pemilihan yang tepat dapat mempengaruhi performa mesin serta efisiensi bahan bakar kendaraanmu.

Berikut adalah lima perbedaan antara Dexlite dan Pertamina Dex, serta tips untuk menentukan mana yang lebih sesuai untuk kendaraanmu.

Perbandingan Dexlite dan Pertamina Dex

1. Komposisi dan Kadar Sulfur

Ilustrasi bahan bakar diesel. (REUTERS/Eric Gaillard)

Dexlite adalah bahan bakar diesel yang diproduksi oleh Pertamina dengan kadar sulfur yang lebih rendah dibandingkan bahan bakar diesel konvensional.

Dexlite memiliki kandungan sulfur sekitar 500 ppm (parts per million), yang lebih rendah dari bahan bakar diesel standar.

Baca Juga: 5 Kelebihan Mobil Diesel Euro 4, Dijamin Lebih Efisien!

Pertamina Dex, di sisi lain, adalah bahan bakar diesel premium yang memiliki kadar sulfur sangat rendah, yaitu sekitar 50 ppm. Ini menjadikannya lebih ramah lingkungan dan lebih bersih dibandingkan Dexlite.

Perbedaan: Pertamina Dex memiliki kadar sulfur yang lebih rendah daripada Dexlite, yang berarti Pertamina Dex lebih ramah lingkungan dan menghasilkan emisi yang lebih sedikit. Kadar sulfur yang rendah juga membantu menjaga kebersihan mesin dan sistem bahan bakar.

2. Cetane Number (Bilangan Cetane)

Ilustrasi Mesin Diesel

Dexlite memiliki bilangan cetane sekitar 48. Bilangan cetane adalah ukuran seberapa cepat bahan bakar diesel menyala di dalam ruang bakar setelah disemprotkan.

Semakin tinggi bilangan cetane, semakin cepat bahan bakar menyala dan semakin halus proses pembakaran.

Pertamina Dex memiliki bilangan cetane yang lebih tinggi, sekitar 53. Bilangan cetane yang lebih tinggi berarti Pertamina Dex membakar lebih cepat dan lebih efisien, yang dapat meningkatkan performa mesin dan mengurangi knocking atau detonation.