Alami Masalah Keuangan, Ford akan PHK 1.000 Karyawan

Ilustrasi kantor Ford di Amerika. (Dok.Ford).

Ford dikabarkan akan memangkas 1.000 pekerjaanya di Amerika Serikat pada akhir tahun ini. Langkah ini diambil untuk efisiensi anggaran akibat dampak Covid-19 yang berkepanjangan. Melalui kebijakan ini mereka ingin melakukan restrukturisasi senilai US$ 11 miliar.

Raksasa otomotif asal Amerika ini, menyebutkan pemutusan hubungan kerja (PHK) akan dilakukan di bawah program sukarela dan menampik, bahwa kebijakan itu tidak datang sebagai tanggapan atas pandemi virus corona.

Carscoops, Kamis (3/9/2020) mengungkapkan kebijakan ini sebagai langkah terbaru dikeluarkan oleh mantan CEO Ford Jim Hackett yang digantikan Jim Farley. Walaupun menampik alasan PHK, berhubungan dengan covid-19. Namun banyak pihak yang menghubungkannya dengan penutupan pabrik Ford di Tiongkok pada tahun 2019.

Sebelumnya, Ford pernah melakukan pemotongan gaji karyawan, yang berlangsung sejak 2019. Saat itu ada pemotongan gaji kepada 7 ribu karyawan di seluruh dunia, sehingga perusahaan menghemat US$ 600 juta per tahun.

CEO Ford, Jim Farley berjanji dengan dana yang ada, mereka akan mengupayakan untuk mengembalikan wilayah Amerika Utara sebagai basis penjualan Ford, dengan margin keuntungan 10 persen. Dengan kebijakan ini, Farley berharap ada penyelesaian masalah dalam angkatan kerja Ford yang berkaitan dengan krisis keuangan pada 2009, dapat diatasinya.

“Semua orang di Ford tahu situasi yang kita hadapi. Saya bisa melihatnya di wajah rekan-rekan saya dan itu membawa saya kembali melihat, sekitar 10 tahun yang lalu. Saya pernah melihat situasi seperti ini, sebelumnya," kata Jim Farley.
 

Artikel Menarik Lainnya:

• Musisi JH Ditangkap Polres Jakarta Utara Terkait Narkoba
• Komisi III DPR Bantah KPK Ambil Alih Kasus Suap Jaksa Pinangki
• Kejagung Telusuri Aliran Dana Suap Djoko Tjandra ke Jaksa Pinangki