Kategori Berita
Media Network
Senin, 26 JUNI 2023 • 16:14 WIB

Anggota DPR Minta Materi Ujian SIM Fokus Pada Kesiapan Mental Bukan Pamer Skill Berkendara

Ilustrasi - Petugas kepolisian mengawasi peserta uji tes pembuatan SIM C di Serang, Banten.

INDOZONE - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri untuk fokus dalam menyusun materi ujian surat izin mengemudi (SIM) yang lebih substansial, terutama dalam aspek psikologi.

"Jadi tolong Pak Kakorlantas segera rumuskan kembali materi dan tahapan ujian yang lebih substantif. Misal seperti tes psikologi yang lebih up to date, pastikan calon pemegang SIM benar-benar memiliki kesiapan mental dalam berkendara," kata Sahroni dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (26/6/2023).

Sebab, menurut Sahroni banyak pemilik SIM yang belum siap secara mental, dimana dibuktikan sejumlah peristiwa berlalu lintas beberapa waktu belakangan ini.

Baca Juga: Bos Honda: Kalau Marc Marquez Gak Happy, Silakan Pergi!

"Agar kasus-kasus tindak arogansi di jalanan seperti belakangan ini dapat kita cegah,” tegasnya

Oleh karena itu, menurutnya, ujian SIM tidak hanya menjadi ajang untuk memamerkan kemampuan berkendara saja, tetapi juga harus memperhatikan banyak faktor lainnya.

Sahroni juga mengungkapkan keheranannya terhadap materi ujian praktik pembuatan SIM yang menggunakan rute berbentuk angka delapan yang menurutnya cukup sulit.

"Heran juga kita sebenarnya, apa maksud dan tujuan dari materi-materi super sulit seperti itu. Di jalan kan tidak ada yang begitu. Saya aja enggak pernah lihat ada jalanan bentuk angka delapan,” ucapnya.

Untuk itu, dia sependapat dengan arahan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo yang meminta Kakorlantas untuk memperbaiki layanan pembuatan SIM lantaran dinilainya tidak relevan dan menjadi keresahan dari masyarakat.

“Saya sepakat dengan Pak Kapolri, ujian SIM ini banyak yang tidak relevan dan harus segera diubah guna sesuaikan kebutuhan," ucapnya.

Baca Juga: Ada Street Race, Polda Metro Minta Maaf ke Pengunjung PRJ

Meski demikian, Sahroni mengingatkan bahwa memperbaiki layanan pembuatan SIM tidak serta merta berarti dimudahkan, karena peran dan fungsi SIM seharusnya dapat meliputi segala aspek karena menyangkut keselamatan orang banyak.

"Tapi kita buat ujian SIM ini harus bisa mencakup lebih banyak variabel yang relevan. Baik itu dari segi kemampuan, pemahaman, hingga kesiapan berkendara. Jadi ujiannya tetap sulit dan ketat, tapi dalam maksud dan tujuan yang jelas,” tuturnya.

Sebelumnya, Rabu (21/6), Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo meminta kepada Kakorlantas untuk memperbaiki dan menyesuaikan layanan pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) dengan apa yang menjadi kebutuhan dalam berlalu lintas dan keselamatan di jalan raya, sehingga masyarakat tidak dibebankan.

“Khusus untuk pembuatan SIM, saya minta Kakorlantas tolong untuk dilakukan perbaikan,” kata Sigit saat memberikan pengarahan dalam kegiatan Upacara Wisuda STIK Tahun Ajaran 2023 di Lemdiklat Polri, Jakarta yang disaksikan lewat tayangan YouTube.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Press Release

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Anggota DPR Minta Materi Ujian SIM Fokus Pada Kesiapan Mental Bukan Pamer Skill Berkendara

Link berhasil disalin!