INDOZONE.ID - Youtuber otomotif Ridwan Hanif membagikan pengalamannya saat mengisi bahan bakar minyak (BBM) Pertalite di salah satu SPBU milik Pertamina di Klaten, Jawa Tengah.
Ridwan mengunggah video pendek di platform X, yang memperlihatkan Pertalite didominasi air dalam sebuah botol air kemasan.
Akibat masalah tersebut, sejumlah mobil dan motor mengalami mogok.
Ridwan menjelaskan bahwa pihak SPBU sudah bertanggung jawab dengan membawa kendaraan yang mogok menggunakan towing dan diperbaiki ke bengkel.
"Anak kantor isi bensin di Klaten langsung mogok berjamaah, ternyata isinya campur air, banyakan airnya malahan," tulis Ridwan Hanif dikutip, Selasa (8/4/205).
Baca Juga: Boleh Gak Sih Sering Gonta-Ganti BBM untuk Motor dan Mobil? Ini Penjelasannya
Ditutup Sementara
Terkait masalah tersebut, SPBU yang berlokasi di Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dengan kode 44.572.29 ditutup sementara.
Kasatreskrim Polres Klaten Iptu Taufik Frida Mustofa di Klaten, Selasa, mengatakan bahwa penutupan tersebut sebagai tindak lanjut dari laporan masyarakat terkait dengan BBM tercampur zat lain atau air yang mengakibatkan kendaraan mogok atau mati.
"Kami cek di tempat pengisian tersebut dari noken tercampur zat lain dari BBM jenis pertalite," katanya mengutip Antara.
Baca Juga: Mau Irit Bensin? Coba 10 Cara Ini Biar Gak Boros BBM dan Buat Kantong Jebol
Selain itu, kata dia, ditemukan juga kendaraan mogok usai mengisi BBM di SPBU tersebut sehingga harus dibawa ke bengkel.
Oleh karena itu, untuk melindungi konsumen dan masyarakat, pihaknya melakukan sterilisasi status quo di SPBU tersebut agar tidak melakukan penjualan stok BBM yang telah tercampur.
"Kami lakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus tersebut," kata Iptu Taufik.
Saat ini SPBU pengisian khususnya token pengisian BBM jenis pertalite telah dipasang garis polisi untuk menghindari adanya korban lain, sekaligus bagian dari penyelidikan.
Keluhan Pengendara
Sementara itu, salah satu konsumen bernama Hartana mengaku sering mengisi BBM di SPBU tersebut.
"Setiap hari ngisi di sini, ya pertalite ya pertamax. Waktu itu saya isi pertalite mesinnya enggak beres. Waktu itu sudah jalan sekitar 3—4 km baru terasa," katanya.
Terbaru dia sempat mengisi pertamax di SPBU yang sama dan mesinnya juga terganggu.
Diungkapkan bahwa kejadian tersebut dirasakan sejak 2 minggu terakhir.
"Ya kalau memang ada kecurangan, lebih baik ditutup dahulu," katanya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: X.com