Tampilan logo perusahaan otomotif Volvo Cars (photo/REUTERS/Gustavo Graf)
Produsen otomotif terkenal asal Swedia, Volvo Cars baru saja mengakui bahwa pihaknya telah mengalami insiden peretasan dan pencurian data.
Disebutkan bahwa peretasan tersebut terjadi di divisi Research and Development (R&D) dan ada dokumen rahasia milik perusahaan yang diakses secara ilegal dan dicuri oleh peretas tersebut.
Alhasil Volvo kini melakukan investigasi untuk melihat dokumen dan data apa saja yang berhasil dicuri dan jika bisa, pihaknya tentu ingin mencari tahu siapa yang telah melakukan aksi peretasan tersebut sehingga mereka bisa membawa masalah ini ke jalur hukum.
Beruntung karena peretasan ini terjadi di divisi R&D, informasi para pelanggan Volvo pun dipastikan tidak ada yang bocor.
"Dengan informasi yang sudah tersedia saat ini, tidak ada bukti bahwa ini berdampak kepada keselamatan ataupun keamanan mobil pelanggan," ucap juru bicara dari Volvo dikutip dari TechCrunch.
Diketahui salah satu situs media Inside-it juga berhasil menemukan screenshot dari salah satu dokumen milik Volvo yang telah dicuri tersebut di dark web, tepatnya di situs Snatch yang biasanya digunakan oleh kelompok penyebar ransomware.
Memang saat ini terjadi banyak kasus peretasan yang terjadi kepada perusahaan otomotif. Sebelumnya Suzuki juga sempat mendapatkan ancaman peretasan yang membuat operasionalnya terhenti untuk sementara.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: