Kategori Berita
Media Network
Selasa, 11 JULI 2023 • 15:33 WIB

Mendag Optimis Indonesia Jadi Pusat Kendaraan Listrik: Kita Punya Banyak Keunggulan!

Ilustrasi kendaraan listrik

INDOZONE.ID - Zulkifli Hasan selaku Menteri Perdagangan (Mendag), optimis Indonesia bisa menjadi negara pusat mobil dan motor listrik. Hal ini karena Indonesia memiliki bahan baku baterai yang melimpah.

Zulkifli mengatakan, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk membuat investor tertarik menanamkan modal dan membangun pabrik untuk industri kendaraan listrik.

Selain itu, Indonesia juga memiliki sejumlah keunggulan, mulai dari sumber daya alam hingga jumlah penduduk yang besar.

Baca Juga: Perusahaan Kendaraan Listrik VKTR Resmi Melantai di Bursa Saham, Bidik Dana Segar Rp875 M

"Kita punya keunggulan jumlah penduduk lebih banyak, kita juga punya baterai, kalau banyak pabrik bisa bikin di sini, kita jadi pusat mobil motor listrik kendaraan green economy ada di sini," kata Zulkifli, Selasa (11/7/2023).

Keseriusan Pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat kendaraan listrik, salah satunya dengan pelarangan ekspor nikel atau yang dikenal dengan kebijakan hilirisasi.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan

Kata Zulkifli, pemerintah ingin agar para pemain mobil listrik bisa datang dan membangun pabrik di Tanah Air. Dengan begitu, Indonesia tidak perlu lagi menjual bahan mentah nikel.

"Pak Presiden (Joko Widodo) melarang ekspor nikel yang kita sebut kebijakan hilirisasi itu dilarang oleh Eropa, karena akan merugikan mereka," ujar Zulkifli.

"Dengan begitu kita untung ribuan kali, jual nikel satu, kalau jual baterai kan sudah ribuan kali. Oleh karena itu, kita mati-matian pusat mobil listrik ada di sini, karena kita punya sumber dayanya," sambungnya.

Baca Juga: 2 Kendaraan Listrik Hyundai Jadi Bintang di Film Spider-Man: Across the Spider-Verse

Meski begitu, Mendag Zulkifli tidak menampik bahwa Indonesia juga kekurangan bahan mineral lain, seperti litium dan grafit. Oleh karenanya, Indonesia bekerja sama dengan Australia untuk dapat menjadi pusat baterai.

"Kita punya nikel, di sana (Australia) punya litium, sehingga nanti bisa kerja sama dan kita jadi pusat baterai, Australia bahan bakunya punya. Karena kan enggak bisa sendiri-sendiri harus bareng-bareng, ekosistem energi hijau dan mobil listrik ini bisa kita berharap bisa di sini," sambungnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Antara

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Mendag Optimis Indonesia Jadi Pusat Kendaraan Listrik: Kita Punya Banyak Keunggulan!

Link berhasil disalin!