INDOZONE - Perusahaan kendaraan listrik PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR), secara resmi melantai di bursa saham pada hari ini, Senin (19/6/2023). VKTR membidik dana segar senilai Rp875 miliar dari aksi korporasi ini.
Pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) ini menjadikan VKTR sebagai perusahaan publik pertama di Indonesia, yang mengkhususkan diri dalam pengembangan dan produksi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB/EV). VKTR mengkhususkan diri pada segmen kendaraan komersial atau heavy mobility, dengan produk utama berupa electric vehicle (EV) Bus dan EV Truck.
“Kebutuhan bus di Jakarta saja mencapai lebih dari 10.000 unit hingga 2030. Jika memperhitungkan potensi di seluruh Indonesia, angka tersebut dapat meningkat hingga 20 kali lipat lebih besar,” kata Komisaris Utama VKTR, Anindya N. Bakrie, saat pelaksanaan IPO di Jakarta.
Baca Juga: Ratusan Kendaran Listrik Dipakai untuk Delegasi KTT ASEAN di Labuan Bajo
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, VKTR telah menjalin kerja sama dengan produsen bus terbesar di dunia, BYD Auto. Hingga saat ini, VKTR telah menyuplai 30 unit bus merek BYD pada TransJakarta. Perusahaan masih akan menambah 22 unit bus merek yang sam ke Transjakarta dalam waktu dekat.
Menurut Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono, VKTR mengimpor bus tersebut secara CBU (completely built-up) langsung dari pabrik BYD di Shenzhen, Cina. Selain itu, perusahaan berencana membangun pabrik produksi di dalam negeri.
"Kami tengah merintis pembangunan fasilitas perakitan di Indonesia melalui kemitraan dengan mitra lokal Trisakti yang berpengalaman di bidangnya,” katanya.
VKTR memasang harga Rp100 per lembar saham saat IPO. Dengan 8.750.000.000 lembar saham yang dilepas, perusahaan diperkirakan dapat meraup Rp875 miliar dana segar dari aksi ini.
Baca Juga: Mulai 2030, Volvo Hanya akan Produksi Mobil Listrik
Sebanyak 40,29 persen dari dana yang diperoleh VKTR dari penawaran umum akan dialokasikan untuk belanja modal atau Capital Expenditure (CAPEX), guna mendukung pengembangan produk dan fasilitas produksi.
Sekitar 11,69 persen akan diberikan kepada perusahaan anak VKTR, yaitu PT Bakrie Autoparts (BA) dalam bentuk penyertaan modal, guna meningkatkan daya saing di sektor komponen kendaraan listrik.
Selain itu, sekitar 2,51 persen akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Tambara Tama Mandiri (TTM), sekitar 1,40 persen akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Andara Multi Sarana (AMS), dan sisanya sebesar 44,11 persen akan dialokasikan untuk modal kerja dan operasional guna memenuhi kebutuhan operasional VKTR.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: