INDOZONE.ID - Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memiliki tekad kuat untuk terus meningkatkan persentase penggunaan komponen dalam negeri (TKDN) atau komponen lokal pada kendaraan listrik yang dihasilkannya.
"Kita akan terus berupaya untuk meningkatkan TKDN untuk elektrifikasi, apakah melalui joint venture atau lokalisasi, ini terus kita upayakan," kata Nandi Julyanto, Presiden Direktur TMMIN, saat melakukan tur media di Pabrik TMMIN 1 dan 2 di Karawang, Jawa Barat, Senin (7/8/2023).
Menurut Nandi, dalam powertrain kendaraan listrik, terdapat tiga komponen inti yaitu baterai, motor, dan unit kontrol daya (PCU), serta beberapa komponen lainnya. Pada bagian baterai, Toyota mampu melakukan berbagai tahap, seperti perakitan dan pengelasan.
Baca Juga: BTWICE Hadir di Indonesia, Dorong Inovasi dan Kemitraan Strategis Kembangkan Sepeda Motor Listrik
TMMIN juga tengah mempertimbangkan pemasok lokal yang dapat mendukung hal ini. Sebagai contoh, lokal bisa dimulai dari perakitan komponen motor listrik.
"Mengenai pemasok kita juga pikirkan apakah nanti melalui joint venture atau lokalisasi untuk meningkatkan TKDN elektrifikasi ini," katanya menjelaskan.
Nandi menegaskan pentingnya mencapai skala ekonomi yang memungkinkan efisiensi dan daya saing yang lebih tinggi.
Bob Azam, Wakil Presiden Direktur TMMIN, menambahkan bahwa tingkat TKDN juga sangat berpengaruh pada kelancaran produksi TMMIN.
"Semakin tinggi TKDN-nya maka produksi kita juga semakin lancar. Kemudian supply chain juga bisa kita kontrol," ujarnya.
Baca Juga: Mobil Listrik Hyundai Ioniq dan Wuling Air ev Makin Eksis, Malahan Udah Bisa Disewa
Peningkatan TKDN ini juga merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan daya saing. Namun, Bob menekankan bahwa keberhasilannya tergantung pada faktor-faktor seperti ukuran ekonomi dan pasar.
"Jadi sekarang di kita ini, kebijakan apa yang perlu kita dorong agar market (mobil listrik) kita ini bisa tumbuh," ungkapnya.
Bob menjelaskan bahwa para investor tidak hanya melihat situasi saat ini, tetapi juga kebijakan yang akan berlaku dalam 5 hingga 10 tahun ke depan. Sebagai contoh, dia menggambarkan bagaimana pasar mobil listrik di Thailand tumbuh pesat karena pajaknya hanya setengah dari yang dikenakan di Indonesia.
Pabrik TMMIN 1 dan 2 di Karawang saat ini berfokus pada perakitan baterai untuk kendaraan hibrida Innova Zenix dan Yaris Cross, dengan TKDN untuk baterai mencapai sekitar 30-40 persen.
Pabrik tersebut menghasilkan dua jenis baterai, yaitu nikel dan Lithium-ion, dengan berat dan voltase masing-masingnya. Kapasitas produksi baterai mencapai 9000 per bulan, tetapi hanya sekitar 6000 yang terpakai. Kendaraan yang diproduksi di pabrik ini tidak hanya memenuhi permintaan domestik, tetapi juga diekspor ke beberapa negara.
Saat ini, sekitar 70 persen komponen dalam kendaraan yang diproduksi oleh TMMIN di pabrik Karawang berasal dari pemasok eksternal, sedangkan sisanya, sekitar 30 persen, diproduksi oleh TMMIN sendiri.
Selain lini produksi, pabrik TMMIN di Karawang juga memiliki Toyota Learning Center (TLC) yang telah meluluskan ribuan orang dengan pelatihan yang mencakup berbagai aspek, termasuk keahlian teknis dan keamanan dalam berkendara.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: