Rem cakram yang mulai berkarat (INDOZONE/Wilfridus Kolo).
INDOZONE.ID - Sistem pengereman adalah komponen vital dalam kendaraan yang memastikan keselamatan dan kenyamanan saat berkendara. Di dunia otomotif, terdapat dua jenis sistem pengereman yang umum digunakan: rem cakram dan rem tromol.
Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu menghentikan kendaraan, mereka memiliki cara kerja, kelebihan, dan kekurangan yang berbeda.
Dalam artikel ini, Indozone akan membahas perbedaan rem cakram dan tromol serta menentukan mana yang lebih baik untuk berbagai kebutuhan.
Rem cakram yang mulai berkarat (INDOZONE/Wilfridus Kolo).
Rem cakram bekerja dengan menggunakan cakram atau rotor yang dipasang pada roda. Ketika pedal rem diinjak, kaliper rem yang berisi kampas rem menekan cakram.
Gesekan antara kampas rem dan cakram menciptakan daya pengereman yang memperlambat dan akhirnya menghentikan roda.
Keunggulan utama dari rem cakram adalah kemampuannya untuk menangani panas dengan efisien, yang membuatnya sangat efektif bahkan dalam kondisi ekstrem.
Baca Juga: Pengertian, Manfaat, dan Fungsi Rem ABS pada Kendaraan
Di sisi lain, rem tromol menggunakan komponen berbentuk tromol yang terpasang di dalam roda. Saat pedal rem diinjak, kampas rem menjepit tromol dari dalam, menciptakan gesekan yang memperlambat dan menghentikan roda.
Sistem tromol bekerja dengan prinsip dasar bahwa kampas rem menekan dinding tromol untuk menghasilkan daya pengereman.
Meskipun desain ini efektif, rem tromol cenderung mengalami penurunan performa lebih cepat dibandingkan rem cakram karena keterbatasannya dalam mengelola panas.
Rem cakram memiliki sejumlah kelebihan yang membuatnya lebih disukai dalam banyak aplikasi. Pertama, rem cakram menawarkan performa pengereman yang superior, terutama dalam kondisi ekstrem.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Auto 2000