Kategori Berita
Media Network
Jumat, 30 AGUSTUS 2024 • 07:00 WIB

Kalahkan Jepang, Harga Murah Jadi Strategi Andalan China Kuasai Industri Otomotif di Asia Tenggara

Tampilan Mobil Listrik BYD Seal terbaru 2024.

INDOZONE.ID - Selama bertahun-tahun lamanya, Asia Tenggara menjadi pasar terbesar industri otomotif Jepang. Dekade 60-an adalah awal mula Jepang melebarkan sayapnya untuk menguasai pasar Asia Tenggara, yang diikuti juga dengan industry otomotif Eropa dan Amerika.

Namun, gayung bersambut untuk Jepang, yang berhasil menguasai pasar Asia Tenggara dengan harga, kinerja, dan nilai uang yang lebih kompetitif.

Namun, dominasi pasar Jepang di tahun 2024 ini mendapatkan persaingan yang ketat dari industri otomotif China, yang nyatanya perlahan namun pasti semakin berhasil menguasai pasar Asia Tenggara dengan produk mobil listrik-nya.

Baca Juga: Mobil listrik BYD Terbaru Resmi Meluncur di GIIAS 2024, Simak Harganya!

Dilansir dari Think China, paruh kedua bulan Maret tahun 2024 ini, produsen mobil asal China, BYD, mengkalim bahwa mereka berhasil menguasai 40 persen pangsa pasar Electric Vehicle (EV) atau mobil listrik, di Thailand.

BYD menjual beberapa model mobil terlarisnya dengan harga 100.000 baht atau 2.790 US dollar. Hal ini tentu mendapat perhatian khusus dari dunia otomotif Jepang.

BYD mulai menjelajahi pasar Thailand pada November 2022, dan dengan cepat BYD memperluas pasarnya di negeri tersebut.

Penjualan BYD mencapai angka 40 persen dari 76.000 kendaraan listrik yang terjual di Thailand, yang menjadikan BYD pemimpin pasar di segmen tersebut.

Lalu, pabrik BYD pertama di Asia Tenggara yang juga didirikan di Thailand, resmi beropreasi pada 4 Juli 2024. BYD juga menjalin kerjasama dengan Indonesia, Malaysia, Filippina, dan Singapura untuk mengekspor produk mereka ke negara-negara tersebut.

Strategi harga murah adalah salah satu strategi yang China terapkan untuk menguasai pasar Asia Tenggara.

“Strategi biaya rendah yang diterapkan produsen mobil China membuat mereka meraup keuntungan, dan merupakan strategi yang efektif khususnya di negara-negara berkembang, sehingga terciptalah gelombang China“  ucap Tsuguo Nobe, seorang professor tamu di Global Research Institute for Mobility in Society. 

Tsuguo Nobe juga menambahkan, bahwa strategi pembangunan global China yang dinamakan. “Inisiatif Sabuk dan Jalan“ juga menjadi kunci sukses terbukanya pintu manufaktur otomotif China di negara-negara SEA.

Lalu, dikatakan juga oleh analis Counterpoint, Abhik Mukherjee, yang dilansir dari asia financial, ledakan besar produksi mobil listrik di kawasan SEA yang disebut sebagai pasar terpanas di dunia untuk kendaraan bertenaga baterai juga menjadi kunci kesuksesan produsen mobil China.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Thinkchina.com

Tags byd
BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Kalahkan Jepang, Harga Murah Jadi Strategi Andalan China Kuasai Industri Otomotif di Asia Tenggara

Link berhasil disalin!