INDOZONE.ID - Setelah mengalami kerugian besar kemarin, saham Tesla mulai menunjukkan pemulihan kecil hari ini.
Hal tersebut didorong oleh janji Presiden Trump untuk membeli mobil listrik Tesla "baru" sebagai upaya menangkal serangan politik terhadap showroom dan kendaraan Tesla di AS dan Eropa.
Namun, seorang analis top, Dan Ives dari Wedbush, menegaskan bahwa Elon Musk perlu "melangkah lebih serius" jika pemulihan ini ingin bertahan.
Ives menyoroti kurangnya perhatian Musk terhadap operasional Tesla.
"Dalam dua bulan terakhir, hampir tidak ada tanda-tanda Musk mengunjungi pabrik atau fasilitas manufaktur Tesla. Persepsi ini telah menjadi kenyataan bagi saham Tesla," ujarnya, dikutip wccftech, (12/3/25).
Baca Juga: Penjualan Tesla Secara Global 2024 Menurun, Tapi Catat Rekor di China
Analis ini mengkritik soal Musk yang terlalu fokus sama peran barunya sebagai kepala DOGE (Department of Green Energy) di pemerintahan Trump.
Padahal, sebagai CEO produsen mobil listrik terbesar di dunia, Musk harus menyeimbangkan tanggung jawabnya!
Saham Tesla sudah turun lebih dari 50 persen dari puncaknya Desember lalu. Ives bilang investor mulai habis kesabaran karena Musk kayak acuh tak acuh sama situasi.
Namun baiknya, cuma 5 persen pemilik Tesla yang mulai kecewa beli mobilnya. Tapi Ives memperingatkan, angka ini bisa membengkak kalau Musk tidak cepat bertindak.
Yang bikin situasi makin parah, kata Ives, sekarang banyak protes di dealer Tesla dan bahkan ada kekerasan ke pemilik mobil Tesla.
"Ini momen kebenaran buat Musk. Makin dia fokus sama DOGE, makin banyak masalah yang akan muncul buat Tesla," tambahnya.
Meski kritik tajam, Ives nyatanya masih optimis sama masa depan Tesla.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: WCCFTECH