Senin, 29 NOVEMBER 2021 • 16:17 WIB

4 Hal Perlu Diketahui Soal Aspal Sirkuit Mandalika, Buntut Viral Aksi Freestyle Pemotor

Author

Kiri: Pembalap di Sirkuit Mandalika (ANTARA FOTO) | Kanan: Aksi freestyle pemotor di Sirkuit Mandalika (Istimewa)

Sebuah video memperlihatkan aksi freestyle dua pengendara motor viral di media sosial. Terlihat mereka melakukan aksi tersebut di lintasan utama Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB.

Video yang diunggah pertama kali oleh pemilik akun M Indra Siswono ke grup Facebook Pertamina Mandalika Internasional Street Circuit pada Minggu (28/11/2021) itu memicu berbagai reaksi netizen di kolom komentar.

Pengunggah video, Indra mengatakan aksi kedua pengendara motor itu tidak patut untuk dicontoh. Dia menduga ada pihak petugas keamanan yang sengaja memberi izin masuk pengendara tersebut.

"Tolong ditindak orang orang nggak punya otak seperti ini. Untuk petugas keamanan juga diperiksa siapa tahu ada uang masuk sehingga ada izin masuk sirkuit. Norak banget," tulis dia seperti dikutip Indozone, Senin (29/11/2021).

Aksi freestyle pemotor di lintasan Sirkuit Mandalika (Istimewa)

Dalam video itu, terlihat motor yang digunakan pengendara tersebut terdapat stiker bertuliskan RMI yang merupakan kepanjangan dari Roadgrip Motorsport Indonesia, kontraktor utama dari pengerjaan lintasan sirkuit.

Video itu mendatangkan berbagai reaksi netizen. Banyak netizen yang khawatir aksi freestyle pengendara itu akan membuat kualitas aspal di Sirkuit Mandalika menjadi berkurang.

Berikut 4 hal yang perlu diketahui soal Aspal Sirkuit Mandalika

1. Menggunakan teknologi stone mastic asphalt (SMA)

(ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

Lintasan Sirkuit Mandalika diketahui menggunakan teknologi aspal terbaru yang diklaim terbaik di dunia, yaitu stone mastic asphalt (SMA).

Teknologi ini dilakukan dengan metode perekatkan batu, dimana aspal tidak terlalu banyak digunakan karena hanya mengandalkan batu dengan batu.

SMA memiliki daya penetrasi yang tinggi hingga 82, dengan daya penetrasi yang tinggi sehingga pembalap tidak mudah terjatuh saat wet race atau balapan yang digelar dengan kondisi lintasan basah akibat hujan.

Diketahui, teknologi aspal sejenis hanya baru dipakai di tiga sirkuit di dunia, yaitu Silverstone (Inggris), Yas Marina (Abu Dhabi), dan Phillip Island (Australia).

2. Campuran aspal terbaik

(ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

Lapisan aspal terluar di Sirkuit Mandalika menggunakan teknologi aspal terbaru, stone mastic asphalt (SMA).

Sementara aspal yang digunakan untuk lapisan tengah dan dalam menggunakan aspal dengan tipe perfomance grade 82. Campuran aspal tersebut juga di sejumlah sirkuit terbaik di dunia.

Perlu diketahui, aspal tipe perfomance grade 82 merupakan upgrade dari aspal tipe performance grade 76 yang sejauh ini merupakan produk aspal terbaik yang ada di pasaran.

3. Berstatus grade 10

(ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

Kualitas aspal Sirkuit Mandalika saat ini berstatus grade 10. Semakin kecil angka grade, maka semakin bagus kualitas aspal sebuah sirkuit.

"Sirkuit kita memiliki grade 10 dari segi kualitas aspal. Karena semakin kecil angkanya, itu artinya kualitas aspal semakin bagus. Sementara di negara lain gradenya masih 12," kata Advisor Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Dandossi Matram dilansir IDX Channel pada 14 Oktober 2021 lalu.

Mengingat Sirkuit Mandalika berkonsep jalan raya, untuk menjaga kualitas aspalnya, maka lintasan sirkuit tidak boleh digunakan sebagai jalan umum masyarakat.

Masyarakat tetap bisa masuk ke area sirkuit dengan melintasi road service atau jalanan yang memang diperuntukkan bagi umum yang berada di beberapa titik di area sirkuit.

4. Cara pengaspalan yang berbeda

(ANTARA FOTO/Wahyu Andika)

Menggunakan stone mastic asphalt (SMA), cara pengaspalan yang dilakukan tentu berbeda dengan aspal lainnya. Hal yang menjadi fokus utamanya adalah dengan benar-benar mempertimbangkan suhu.

Pengaspalan di Sirkuit Mandalika sangat berbeda dengan cara mengaspal di sikuit-sikuit di Eropa. Sebab harus memperhatikan suhu di mesin aspal yang minimal harus 200 derajat.

Selain itu, pengaspalan dilakukan dengan menggunakan mesin aspal dua finisher dengan ekstensi.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: