Arab Saudi tengah menjadi sorotan pecinta otomotif di seluruh dunia. Negara Raja Salman itu akhirnya bisa menggelar seri lanjutan balapan Grand Prix (GP) Formula 1 (F1) musim 2021 sesuai yang dijadwalkan.
Padahal saat negara itu diusulkan untuk menjadi tuan rumah salah satu seri F1 2021 pada 2020 lalu, Arab Saudi sama sekali belum memiliki sirkuit. Lalu, kawasan Corniche di kota Jeddah dipilih untuk menjadi lokasi balapan F1.
Arab Saudi membangun sirkuit jalan raya Jeddah hanya dalam waktu kurang lebih setahun. Sirkuit tersebut diresmikan seminggu sebelum digelarnya F1.
Tak berbeda jauh dengan Arab Saudi, Indonesia juga baru saja memiliki sirkuit untuk balapan GP. Bernama Sirkuit Mandalika, sirkuit tersebut untuk saat ini dikhususkan bagi balapan motor saja, namun tak menutup kemungkinan dipakai untuk balapan mobil di masa mendatang.
Sirkuit Mandalika akan menggelar seri kedua MotoGP pada Maret 2022 dan seri kesebelas World Superbike pada November di tahun yang sama.
Lalu bagaimana dengan balapan mobil seperti F1? Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Ricky Baheramsjah mengatakan Sirkuit Mandalika membuka peluang untuk menggelar balapan F1.
Menurut dia, secara teknis, Sirkuit Mandalika bisa dipakai untuk balapan motor dan mobil. Hanya saja, Sirkuit Mandalika harus memenuhi standar Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) untuk bisa menggelar balapan mobil.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi Sirkuit Mandalika agar bisa dipakai untuk balapan F1. Beberapa penambahan harus dilakukan untuk memenuhi standar FIA dan biayanya pun sangat besar.
Zona run-off
Sama seperti motor, sirkuit balapan mobil juga harus memiliki zona run-off. Zona ini merupakan ruang kosong yang berada di sebelah lintasan. Zona run-off biasanya terletak pada jalur tikungan.
Zona run-off dirancang untuk mengurangi kecepatan mobil yang kehilangan kontrol sehingga bisa mencegah mobil bertabrakan dengan dinding pembatas.
Untuk sirkuit balapan mobil, ukuran zona run-off tidak seluas sirkuit motor.
Gravel
Gravel merupakan area luas yang terdapat di sisi lintasan, khususnya di sisi area run-off. Pada sirkuit motor, area gravel diisi oleh bebatuan kerikil.
Namun untuk mobil, khususnya F1, area gravel biasanya beralaskan aspal. Hal itu bertujuan agar pembalap bisa kembali mengontrol mobil setelah hilang kendali.
Namun untuk beberapa sirkuit, ada juga yang menggunakan kerikil. Namun kerikil yang dipakai harus berdiameter antara 5 sampai 16 milimeter.
Air fence
Sebuah sirkuit balapan mobil harus memiliki air fence yaitu pagar pembatas terbuat dari balon yang dapat mencegah pembalap dari risiko fatal jika terjadinya kecelakaan.
Berdasarkan uji coba yang dilakukan, air fence mampu menyerap benturan sangat baik sehingga risiko yang ditimbulkan sangat kecil saat pembalap kecelakaan.
Biasanya, air fence ditempatkan di zona run-off yang ada di setiap tikungan sirkuit.
Pagar
Nah, perbedaan yang sangat mencolok antara sirkuit motor dengan mobil terletak pada pagar pembatas.
Sirkuit motor bisa menggunakan pagar pembatas dengan ketinggian hanya satu meter. Namun untuk sirkuit mobil, tinggi pagar minimal 3,5 meter dengan rincian 1 meter tembok, 2,5 meter pagar besi.
Seperti dilansir OtoRace pada 26 Oktober 2021, Penasehat Pembangunan Sirkuit, Irawan Sucahyono mengatakan Sirkuit Mandalika hanya butuh menambah tinggi pagar pembatas untuk memenuhi standar FIA agar bisa menggelar balapan F1.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: