INDOZONE.ID - BYD mengadakan sesi berbagi teknologi untuk memperkenalkan inovasi terbaru dalam teknologi kendaraan listrik mereka.
Momen ini berlangsung di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, Selasa (18/2/2025).
Head of Public and Government Relations BYD, Luther T. Panjaitan menegaskan komitmen BYD dalam menghadirkan teknologi mutakhir di Indonesia.
"Sebelumnya BYD telah mengenalkan teknologi revolusionernya yang meliputi CTB, teknologi 8-in-1 powertrain dan e-platform sebagai pencapaian luar biasa dalam dunia otomotif tanah air. Dengan teknologi tersebut BYD membuka babak baru dalam transformasi industri otomotif khususnya kendaraan New Energy Vehicles (NEV) di Indonesia," ujar Luther dalam pernyataannya yang diterima Indozone, Selasa (18/2/2025).
Dalam kesempatan ini, BYD memperkenalkan tiga teknologi terbaru, yakni FSD (Frequency Selective Damping), iTAC (Intelligent Torque Adaptation Control), dan Intelligent Driving System.
Lalu apa itu FSD, iTAC dan Intelligent Driving System yang dikembangkan BYD?
Baca Juga: BYD Sealion 7 Hadir di Indonesia, Harga Rp629 Juta dan Rp719 Juta
FSD
Salah satu inovasi terbaru dari BYD adalah sistem suspensi FSD (Frequency Selective Damping).
Sistem ini didesain untuk meningkatkan kenyamanan dan kestabilan kendaraan dalam berbagai kondisi jalan.
Teknologi ini bekerja dengan menyesuaikan aliran oli di dalam suspensi berdasarkan gerakan kendaraan, tanpa bergantung pada sistem kontrol elektronik.
BYD menyebut, keunggulan utama FSD terletak pada kemampuannya menyeimbangkan antara kenyamanan dan performa.
Baca Juga: BYD Sealion 7: Cek Desain Interior, Fitur dan Performa
Dengan sistem ini, kendaraan tetap stabil saat melewati tikungan atau jalan bergelombang, sekaligus memberikan respons yang lebih baik saat berkendara dengan kecepatan tinggi.
Teknologi ini telah diterapkan pada BYD Seal Performance dan Premium, yang diuji untuk mengukur daya cengkeram ban terhadap permukaan jalan.
Pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa kendaraan mampu beroperasi secara optimal dalam berbagai kondisi berkendara.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa model dengan FSD memiliki daya cengkeram yang lebih baik dibandingkan kendaraan bermesin pembakaran internal, terutama dalam hal meredam guncangan dan menjaga stabilitas di jalan.
FSD juga ditanamkan ke dalam BYD Sealion 7, yang diperkenalkan pada 13 Januari 2025 lalu.
iTAC
Teknologi berikutnya yang diperkenalkan BYD adalah iTAC (Intelligent Torque Adaptation Control).
BYD menjelaskan bahwa teknologi ini berfungsi untuk meningkatkan stabilitas kendaraan, khususnya pada kondisi jalan licin atau sulit dilintasi.
Jika sistem kontrol traksi konvensional hanya mendeteksi kemiringan ban sebesar 7,5 derajat, iTAC mampu membaca perubahan sudut hingga 0,022 derajat menggunakan sensor rotasi motor.
Baca Juga: BYD Pamerkan Denza Z9 GT yang Bisa 'Jalan Kepiting' di IIMS 2025
Kemampuan ini membuat sistem mampu mendeteksi selip lebih cepat dan menyesuaikan distribusi torsi secara presisi, sehingga kendaraan tetap stabil.
Pada kondisi ekstrem seperti permukaan yang basah, kendaraan yang tidak dilengkapi iTAC cenderung lebih sulit dikendalikan.
Sebaliknya, dengan teknologi ini, kendaraan dapat menyesuaikan torsi dengan cepat dan mengurangi risiko selip.
Selain meningkatkan keamanan, iTAC juga membantu menjaga kenyamanan berkendara dengan mengurangi intervensi berlebihan dari sistem kontrol traksi.
Teknologi ini sudah diterapkan pada BYD Seal Performance dan BYD Sealion 7 Performance.
Intelligent Driving System
BYD juga memperkenalkan DiPilot 100, sistem berkendara pintar yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dengan bekerja sama dengan DeepSeek.
Melalui penggunaan DeepSeek, proses pembacaan sensor ADAS (Advanced Driver Assistance Systems) dan kalkulasi menjadi lebih cepat dan efisien.
Sistem ini menggabungkan radar ultrasonik, radar gelombang milimeter, dan kamera definisi tinggi untuk membaca lingkungan sekitar kendaraan secara real-time.
Semua data yang dikumpulkan diproses oleh Centralized AI Brain, yang memastikan kendaraan dapat mengenali kondisi jalan dan bereaksi dengan cepat.
Selain itu, teknologi ini mendukung fitur-fitur seperti pengenalan rintangan, parkir otomatis, dan pengurangan kelelahan pengemudi.
Dengan bantuan AI, sistem dapat mempelajari kebiasaan pengemudi dan menyesuaikan pengaturan kendaraan agar lebih nyaman digunakan dalam perjalanan jarak jauh.
DiPilot 100 juga terintegrasi dengan berbagai komponen penting dalam kendaraan, seperti Vehicle Control Unit (VCU), Electronic Control Unit (ECU), Microcontroller Unit (MCU), dan Battery Management System (BMS).
Hal ini memungkinkan sistem berkendara pintar bekerja lebih efisien dalam menjaga kestabilan dan efisiensi kendaraan listrik BYD.
Namun, sistem ini baru tersedia di negara asal BYD, China. Sistem ini kemungkinan dihadirkan di Indonesia, jika sistem sudah mendapatkan data dan mempelajari kondisi jalan di tanah air.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: BYD Indonesia