Grady, Steve, Agung, Makkuraga dan Perwakilan Dishub
Studi menunjukkan bahwa program keselamatan pengemudi jika dikombinasikan dengan sistem pemantauan di dalam kendaraan dan kamera, dapat mengurangi kejadian kritis terkait keselamatan hingga 59%,” ucap Grady Kusmulyadi, Chief Product Officer, McEasy.
“ADAS mengidentifikasi apabila kendaraan berpindah jalur, indikasi benturan dan tidak menjaga jarak aman.
DMS mengidentifikasi apabila pengemudi mengantuk, tidak fokus, menelpon, merokok (apabila membawa barang berbahaya), tidak menggunakan sabuk pengaman atau jika pengemudi membawa muatan lain yang tidak resmi,” lanjut Grady.
PT Nestlé Indonesia, sebagai salah satu produsen makanan dan minuman, senantiasa memastikan kualitas produk bagi para konsumen, untuk itu, penting dalam menjamin keselamatan proses distribusi produk.
Head of Physical Logistics PT Nestlé Indonesia, Leonard Steve Najoan, membagikan, “PT Nestlé Indonesia hadir sejak lebih dari 52 tahun, bagi kami, keselamatan karyawan, rekanan, konsumen, hingga masyarakat umum senantiasa menjadi prioritas utama kami.
Baca Juga: Dishub Klaim Teknologi AI Mampu Kurangi Kemacetan di Persimpangan DKI Jakarta
Sejak April 2024, rekanan transportasi PT Nestlé Indonesia bekerja sama dengan McEasy untuk menggunakan teknologi TrackVision yaitu dashcam berbasis AI, pada truk yang digunakan untuk proses distribusi di pulau jawa.
Setelah empat bulan penggunaan, angka pelanggaran yang dilakukan pengemudi, seperti tertidur, menelepon saat berkendara, dan lainnya turun sebanyak lebih dari 70%.”
TrackVision memberikan alert di kabin dan melalui email maupun WhatsApp ke manajemen masing-masing perusahaan, agar mereka dapat memperingatkan maupun mengevaluasi pengemudinya.
“Selain untuk melindungi pengemudi dari unsafe driving behaviour, TrackVision juga membantu dalam memastikan keamanan muatan klien yang dipercayakan pada kami aman dari ancaman pembajakan.
Klien kami pun bisa secara real time memonitor pergerakan truk dan kontainer, total ada 50 unit TrackVision yang dipasang pada truk kontainer dan transporter kami,” ucap Agung Prayitno, IT Director, Tanto Intim Line yang bergerak dalam bidang pelayaran kontainer.
Baca Juga: PT Transjakarta Targetkan Ganti Seluruh Armada Jadi Bus Listrik pada 2030
Selain Nestlé dan Tanto Intim Line, ada lebih dari 1500 perusahaan dari 50 industri telah terintegrasi di dalam ekosistem McEasy, antara lain Pelindo Group, PT Parama Global Inspira (Wardah), JNE dan Samator.
Melengkapi ADAS dan DMS, McEasy juga memiliki fitur SOS Button di mana driver dapat menekan tombol ini jika mengalami kendala di jalan, dan Cut-off untuk mematikan mesin kendaraan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Press Release