INDOZONE.ID - Pemerintah China menetapkan standar keselamatan nasional untuk baterai kendaraan listrik. Aturan ini berlaku mulai 1 Juli 2026.
Peraturan ini diumumkan langsung oleh Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) dengan kode resmi GB38031-2025.
Mengutip Car News China, Kamis (17/4/2025), Kementerian MIIT China menegaskan bahwa baterai mobil listrik tidak boleh terbakar atau meledak.
Bahkan, meski baterai rusak parah dari dalam, alias thermal runaway.
Baca Juga: 3 Remaja Tewas saat Pakai Mode Autopilot Xiaomi SU7, Pemerintah China Langsung Beberes
Dulu, standar keselamatan hanya mewajibkan baterai memberi sinyal lima menit sebelum kemungkinan terbakar atau meledak.
Tapi sekarang, peraturannya lebih tegas. Tak ada lagi toleransi. Baterai harus tetap stabil, tak peduli seberapa parah kerusakan internal yang terjadi.
Asap pun menjadi sorotan. Standar baru mengharuskan agar asap yang keluar tidak membahayakan penumpang. Ini artinya, perlindungan menyeluruh dari dalam ke luar.
Dalam dokumen tersebut, ada sejumlah pengujian baru yang bikin banyak pihak mulai berhitung ulang:
Pengumuman MIIT ini datang tak lama setelah insiden tabrakan mobil listrik Xiaomi SU7 yang terbakar pada Maret 2025 lalu.
Meski penyebab pastinya masih diselidiki, kejadian itu memperkuat urgensi soal keamanan baterai di jalan raya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Car News China