INDOZONE.ID - Indonesia, sebagai salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia, menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan energinya.
Ketergantungan pada Bahan Bakar Minyak (BBM) sebagai sumber energi utama telah menyebabkan negara ini sangat rentan terhadap fluktuasi harga minyak dunia dan menipisnya cadangan hidrokarbon.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah berkomitmen untuk mengembangkan sumber energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Berikut adalah beberapa upaya dan potensi energi terbarukan yang dapat menjadi alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada BBM di Indonesia.
Latar Belakang dan Kebijakan Pemerintah
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Purnomo Yusgiantoro, pada tahun 2006 telah mencanangkan era kebangkitan energi kedua yang bertumpu pada partisipasi masyarakat melalui konsep "triple track economy" yaitu pro-poor, pro-job, dan pro-growth.
Dalam konteks ini, pemerintah berkomitmen untuk mempercepat pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebagai pengganti maupun untuk mengurangi konsumsi BBM.
Pada tahun 2014, pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla mengambil langkah tegas dengan menghapus subsidi BBM jenis Premium dan memberikan subsidi tetap pada Solar.
Langkah ini berhasil menurunkan konsumsi BBM secara signifikan. Pemerintah juga mendorong investasi dalam infrastruktur energi, termasuk pembangunan kilang minyak dan pengembangan infrastruktur gas bumi.
Baca Juga: 7 Cara Mengemudikan Mobil Matic agar Hemat BBM dan Tidak Boros
Potensi Energi Terbarukan di Indonesia
Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan berbagai jenis energi terbarukan, antara lain:
1. Energi Surya
Dengan letak geografis di garis khatulistiwa, Indonesia menerima sinar matahari yang melimpah sepanjang tahun. Potensi energi surya sangat besar dan bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Beberapa daerah seperti Nusa Tenggara Timur dan Bali sudah mulai mengimplementasikan PLTS dalam skala kecil.
2. Energi Angin
Wilayah pesisir Indonesia memiliki potensi angin yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai sumber energi. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) sudah mulai dibangun di beberapa daerah seperti Sidrap, Sulawesi Selatan, yang mampu menghasilkan listrik untuk memenuhi kebutuhan ribuan rumah tangga.
3. Energi Air
Dengan banyaknya sungai dan curah hujan yang tinggi, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). PLTA dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, terutama di wilayah-wilayah terpencil.
4. Energi Panas Bumi
Indonesia memiliki cadangan panas bumi terbesar di dunia, terutama di daerah-daerah vulkanik. Pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit listrik dapat menjadi solusi yang sangat efisien dan berkelanjutan. Beberapa PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) sudah beroperasi di daerah seperti Dieng dan Patuha.
5. Bioenergi
Pengembangan bioenergi, termasuk biofuel dan biomassa, juga memiliki potensi besar di Indonesia. Pemanfaatan limbah pertanian dan perkebunan sebagai sumber energi dapat membantu mengurangi ketergantungan pada BBM sekaligus memberikan nilai tambah bagi sektor pertanian.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Mobil Matic yang Harus Diketahui, Lebih Irit BBM?
Tantangan dalam Pengembangan Energi Terbarukan
Meskipun memiliki potensi besar, pengembangan energi terbarukan di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, antara lain:
1. Biaya Awal yang Tinggi
Investasi awal untuk pengembangan infrastruktur energi terbarukan seringkali membutuhkan biaya yang cukup besar. Ini menjadi salah satu hambatan utama dalam percepatan pengembangan EBT.
2. Regulasi dan Kebijakan
Kebijakan dan regulasi yang kurang mendukung seringkali menjadi penghambat dalam implementasi proyek-proyek energi terbarukan. Perlunya harmonisasi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah juga menjadi tantangan tersendiri.
3. Teknologi dan Sumber Daya Manusia
Pengembangan energi terbarukan membutuhkan teknologi yang canggih dan sumber daya manusia yang kompeten. Keterbatasan dalam teknologi dan kurangnya tenaga ahli di bidang ini masih menjadi kendala.
Strategi untuk Mengatasi Tantangan
Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Insentif dan Subsidi
Pemerintah dapat memberikan insentif dan subsidi untuk mendorong investasi dalam sektor energi terbarukan. Insentif fiskal seperti pengurangan pajak dan subsidi untuk biaya instalasi dapat menjadi langkah awal yang efektif.
2. Pengembangan Teknologi dan Pelatihan
Investasi dalam riset dan pengembangan teknologi energi terbarukan sangat penting. Selain itu, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang ini juga harus menjadi prioritas.
3. Peningkatan Kerjasama Internasional
Kerjasama dengan negara-negara lain yang sudah maju dalam pengembangan energi terbarukan dapat membantu transfer teknologi dan pengetahuan. Hal ini juga dapat membuka peluang investasi dari luar negeri.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Kominfo