Ilustrasi mesin mobil. (Freepik)
INDOZONE.ID - Mengalami mobil yang tiba-tiba mati di tengah jalan memang bisa membuat siapa saja panik. Apalagi, jika terjadi saat berkendara di jalan tol, tanjakan, atau saat kondisi lalu lintas sedang padat, tentunya pusing bukan main.
Namun, sebelum kamu menyimpulkan kerusakan yang terjadi berat atau membutuhkan biaya besar, penting untuk mengetahui penyabab mesin mobil mati mendadak. Padahal, penyebabnya bisa dicegah, lho.
Untuk membantu kamu lebih memahami situasi ini, berikut 5 penyebab mesin mobil mati mendadak yang paling sering terjadi, beserta penjelasan dan solusi mengatasinya.
Salah satu penyebab utama mobil mati mendadak saat berjalan adalah adanya gangguan pada sistem pengapian. Sistem ini bertugas menyalurkan arus listrik ke busi, untuk membakar campuran udara dan bahan bakar dalam ruang bakar mesin.
Baca juga: 6 Keunggulan Mesin Dual VVTI Toyota Avanza Terbaru yang Kamu Harus Tahu: Ramah di Kantong!
Jika proses pembakaran ini terganggu, mesin bisa kehilangan tenaga dan berhenti bekerja secara tiba-tiba. Komponen yang sering menjadi biang masalah, antara lain busi, koil pengapian, dan distributor.
Jika salah satu dari komponen ini rusak, aus, atau terkena air, pengapian tidak akan berjalan sempurna. Akibatnya, mesin bisa terdengar "brebet" atau tersendat sebelum akhirnya mati.
Mesin mobil membutuhkan pasokan bahan bakar yang stabil untuk tetap menyala. Jika mobil tiba-tiba mati, ada kemungkinan bahan bakar habis, filter bensin tersumbat, atau pompa bensin tidak bekerja dengan baik.
Baca juga: Sering Dianggap Sepele, Ini 5 Cara Memanaskan Mesin Mobil yang Benar dan Bisa Kamu Pahami
Ketika bahan bakar tidak sampai ke ruang pembakaran, mesin tidak akan bisa hidup. Masalah ini sering terjadi karena filter bahan bakar yang kotor akibat endapan atau karat di tangki.
Pompa bensin yang lemah juga bisa mengakibatkan tekanan bahan bakar tidak cukup untuk menghidupkan mesin.
Ilustrasi Menjepit Aki Mobil. (Freepik)
Jika sistem kelistrikan mobil terganggu, mesin bisa mendadak mati meski sebelumnya tidak menunjukkan tanda-tanda yang jelas. Masalah paling umum berasal dari aki yang lemah atau alternator rusak.
Aki menyuplai arus listrik untuk sistem pengapian dan komponen lainnya, sedangkan alternator bertugas mengisi ulang daya aki saat mesin menyala.
Baca juga: 5 Kelebihan Honda HR-V RS Hybrid yang Baru Rilis: Mesin Baru, Fitur Makin Meningkat
Jika alternator tidak berfungsi, aki akan kehabisan daya dan akhirnya mobil kehilangan kelistrikan. Gejala awalnya bisa berupa indikator aki menyala, suara klakson melemah, lampu redup, atau starter yang terasa berat.
Pada mobil-mobil modern, terdapat berbagai sensor yang mengatur kinerja mesin. Beberapa di antaranya adalah sensor crankshaft, sensor camshaft, sensor MAF (Mass Air Flow), dan sensor MAP (Manifold Absolute Pressure).
Jika salah satu sensor ini mengalami kerusakan atau mengirimkan data yang tidak akurat, ECU (Electronic Control Unit) bisa saja mematikan mesin sebagai langkah proteksi.
Baca juga: Mobil Toyota Pakai Mesin DOHC, Apa Arti dan Keunggulannya?
Sensor-sensor ini sangat sensitif terhadap panas, kotoran, atau kelembapan. Jika sensor gagal membaca kondisi mesin dengan benar, maka campuran udara dan bahan bakar bisa terganggu dan menyebabkan mesin mati.
Overheat atau suhu mesin yang terlalu tinggi bisa menyebabkan mesin mobil mati secara otomatis. Ini adalah fitur proteksi pada mobil untuk mencegah kerusakan yang lebih parah, seperti melengkungnya kepala silinder atau rusaknya piston.
Overheat biasanya terjadi karena kebocoran radiator, kipas pendingin yang tidak menyala, atau cairan pendingin yang kurang. Jika kamu melihat indikator suhu mesin naik drastis atau keluar asap dari kap mesin, segera matikan mesin untuk mencegah kerusakan.
Itulah beberapa penyebab mobil kamu mati mendadak. Supaya tak mengalaminya, servis mobil kamu secara berkala, yah!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Auto 2000