Jumat, 15 MEI 2020 • 23:13 WIB

Penjualan Mobil Diprediksi Anjlok hingga 90% Gegara Corona

Author

Ilustrasi Pameran IIMS. (ANTARA/HO)

Penjualan mobil di Indonesia dilaporkan anjlok di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Bahkan, penjualan mobil di Indonesia diprediksi hanya mampu mencatat angka sekitar 600 ribu unit sampai akhir tahun.

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, Yohannes Nangoi, jumlah prediksi 600 ribu unit tersebut menurun 44 persen dibanding penjualan tahun lalu yang terserap pasar sekitar 1,70 juta unit.

Angka itu didapat pada pertengahan April dengan asumsi kondisi pasar pada Juni-Juli mulai membaik. Namun, dia masih berharap penjualan mobil secara nasional membaik pada Agustus 2020.

Tangkapan Layar diskusi Automotive Industry Perspective (Istimewa)

Nangoi menerangkan, jika melihat kondisi pandemi corona dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indonesia, sepertinya angka 600 ribu unit sangat sulit dicapai. 

"Kami memprediksi penjualan tahun ini 600 ribu unit. Tapi itu prediksi di pertengahan April dan melihat kondisi bulan Mei yang sedang berjalan, terus terang saya was-was, karena kemungkinan 600 ribu akan sangat berat sekali," ujar Nangoi dalam diskusi Automotive Industry Perspective, Jumat (15/5/2020).

Prediksi Nangoi juga didukung oleh riset MarkPlus yang menjelaskan ada penurunan presentase jumlah konsumen yang membeli kendaraan baru hingga awal kuartal 2021. 

Padahal, sebelum adanya corona, konsumen yang membeli kendaraan baru diprediksi mencapai 28 persen pada kuartal 2 tahun 2020, Angkanya, kemudian turun menjadi 10 persen setelah pandemi corona di Indonesia. 

Selanjutnya, presentasenya kembali terkoreksi pada kuartal 3 tahun 2020 dari 18 persen menjadi hanya 7 persen. Sementara pada kuartal 4 tahun 2020 prediksi pembelian yanh seharusnya meningkat 39 persen, malah turun jadi 22 persen setelah wabah corona usai.

Tangkapan Layar diskusi Automotive Industry Perspective (Istimewa)

Sedangkan awal 2021 menurun lagi di angka 22 persen. Berdasarkan data Gaikindo, jumlah distribusi mobil dari pabrik ke diler (wholesales) anjlok hingga 90 persen per April 2020. Nangoi menyebut bahkan angkanya tidak sampai menyentuh 8.000 unit. 

Kemudian, penjualan mobil dari diler ke konsumen atau retailsales secara nasional hanya mencapai 24 ribu unit per April 2020. Diakui Nangoi, semakin banyak daerah yang memberlakukan PSBB dan menjelang Lebaran membuat penjualan mobil akan lebih rendah. 

"Ini pukulan yang luar biasa. Saya bisa katakan ini penjualan terendah selama 10-15 tahun terakhir ini," tutup dia.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: