INDOZONE.ID - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya membeberkan alasan pihaknya memilih mengeluarkan inovasi pengiriman surat konfirmasi tilang elektronik E-TLE menggunakan SMS, maupun pesan singkat WhatsApp dan tidak lagi via Pos.
Rupanya, hal ini masih berkaitan dengan keterbatasan anggaran untuk program tilang elektronik tersebut.
"Yang konfirmasi lewat (Pos) anggaran kita kurang, sedangkan kita dalam satu bulan kita capture bisa sampai 1 juta pelanggaran," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman kepada wartawan, Sabtu (4/5/2024).
Dana yang dikeluarkan untuk pengiriman surat konfirmasi tilang via Pos Indonesia dikatakan Latif sangat terbatas.
Baca Juga: Inovasi Baru Polda Metro, Kini Surat Konfirmasi Tilang E-TLE Dikirim Via WA
Untuk itu, dengan tujuan dapat mengirim seluruh surat konfirmasi tilang, Polda Metro Jaya berinovasi menggunakan SMS maupun WA.
"Dana untuk konfirmasi sangat terbatas, yang tidak tercover dana dari DIPA ini menggunakan aplikasi (WA). Jadi tidak sia-sia tercapture itu tidak dikonfrimasi semuanya gitu," ungkap Latif.
Kendati demikian, Latif menyebut sebagian surat konfirmasi penilangan masih dikirim menggunakan Pos Indonesia lantaran dana DIPA masih dipergunakan.
"Sekarang kalau menggunakan aplikasi ini tanpa dukungan dana itu sudah bisa tetapi karena kita masih gunakan dana DIPA itu kita tetap gunakan," kata Latif.
Baca Juga: Merasa Kena Tilang Elektronik? Simak Cara Cek Pelanggaran ETLE Di Jalan Raya!
Polda Metro Jaya belum lama ini mengeluarkan inovasi berkaitan dengan pengiriman surat konfirmasi tilang E-TLE.
Biasanya, surat konfirmasi penilangan dikirim ke alamat pelanggan. Namun kali ini surat tersebut dikirim menggunakan WA.
Polda Metro Jaya memiliki lima nomor resmi yang digunakan untuk mengirimkan surat konfirmasi tersebut. Kelima nomor itu antara lain 082333343250, 085258869001, 085258868990, 082333343249 dan terakhir 087817174000.
Writer: Putri Surya Ningsih
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan