Rabu, 26 FEBRUARI 2025 • 18:20 WIB

Kasus Dirut Pertamina Munculkan Dugaan Beredarnya BBM Oplosan, Ini Dampak Negatifnya pada Kendaraan

Author

Ilustrasi Tangki Bensin Motor

INDOZONE.ID - Bensin oplosan saat ini kembali menjadi topik hangat bagi para pengguna kendaraan, usai viralnya pemberitaan terkait kasus dugaan korupsi Dirut Pertamina Niaga, yang mengoplos Pertalite menjadi Pertamax.

Bensin oplosan sendiri merupakan campuran BBM resmi dengan zat lain, seperti minyak tanah, alkohol, atau zat kimia lainnya, yang bertujuan untuk meningkatkan volume bahan bakar dengan biaya lebih murah.

Dalam kasus dugaan korupsi Pertamina Patra Niaga, BBM oplosan yang dimaksud adalah campuran Pertalite dengan Pertamax, untuk dijual dengan harga Pertamax.

Mengenakan bensin oplosan tentu dapat membahayakan performa kendaraan dan juga keselamatan dalam berkendara.

Baca Juga: Mengenal 5 Bahaya Penggunaan BBM Oktan Rendah di Kendaraan yang Harus Kamu Pahami!

Nah, kali ini Indozone telah merangkum beberapa risiko yang dapat ditimbulkan bagi kendaraan jika terus mengenakan bensin oplosan.

Dampak Negatif Bensin Oplosan

Kerusakan Mesin

Bahan tambahan yang dicampurkan ke dalam bensin oplosan sering kali tidak sesuai dengan standar oktan yang dibutuhkan oleh mesin kendaraan.

Hal ini dapat menyebabkan knocking atau ketukan pada mesin, dalam jangka panjang bisa merusak piston dan komponen lainnya.

Penyumbatan Sistem Bahan Bakar

Zat tambahan seperti minyak tanah dan alkohol dapat menyebabkan korosi serta penyumbatan pada saluran bahan bakar dan injektor.

Akibatnya, performa mesin dapat menurun, kendaraan sulit dinyalakan, dan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.

Menurunkan Umur Kendaraan

Kendaraan yang sering menggunakan bensin oplosan cenderung lebih cepat mengalami kerusakan pada komponen mesin.

Jika komponen mesin kendaraan sudah menurun, maka kendaraan menjadi lebih rentan sehingga usia pakainya menjadi lebih pendek dan bisa meningkatkan biaya perawatan.

Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri Bensin Pertamax yang Asli, Jangan Sampai Tertipu!

Potensi Kebakaran

Beberapa zat yang digunakan dalam campuran bensin oplosan memiliki titik nyala yang lebih rendah atau sifat yang mudah menguap, meningkatkan risiko kebakaran kendaraan.

Selain itu, adanya endapan dalam bahan bakar dapat memicu overheat pada mesin.

Berbahaya bagi Lingkungan

Pembakaran yang tidak sempurna akibat kualitas bahan bakar yang buruk dapat meningkatkan emisi gas beracun seperti karbon monoksida (CO) dan nitrogen oksida (NOx).

Hal ini tidak hanya berbahaya bagi lingkungan, tetapi juga bagi kesehatan manusia.

Ciri-ciri Bensin Oplosan

Terdapat beberapa cara yang bisa diterapkan untuk memastikan bensin yang digunakan murni atau bensin oplosan.

Kamu bisa mengamati apakah terdapat endapan di dasar botol. Bensin asli yang murni tidak akan memiliki endapan, namun jika terdapat endapan maka kemungkinan bensin tersebut telah dicampur dengan zat lain atau bensin oplosan.

Selain itu, Kamu juga dapat melakukan uji koran dengan mencipratkan sedikit bensin ke koran.

Jika tinta koran luntur, ini mengindikasikan adanya campuran minyak tanah dalam bensin oplosan.

Uji ini cukup sederhana namun efektif untuk mengetahui apakah bensin yang digunakan merupakan bensin murni atau tidak.

Perhatikan juga bau bensin yang kamu gunakan. Bensin oplosan sering kali memiliki bau yang berbeda dari bensin asli.

Jika tercium bau yang menyengat atau tidak biasa, maka hal tersebut dapat menjadi indikator bahwa bensin yang digunakan tidak murni.

Diingatkan kembali untuk selalu waspada terhadap perubahan bau yang tidak biasa saat mengisi bensin.

Penulis: Sekar Andini Wibisono Putri 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Amatan