"Tapi, memang budaya masyarakat kita kan barangkali mungkin untuk kepentingan tertentu mereka menggunakan cara-cara yang tidak sesuai aturan untuk mendapatkan nomor itu," katanya.
"Bisa jadi mungkin untuk dimudahkan dalam lalu lintas. Kita kalau menemukan itu, kita tidak akan tolerir. Kita akan tindak tegas," tegasnya.
Kemenhan sendiri memastikan bahwa mobil tersebut bukan lagi bagian dari armada resmi instansi.
Tapi tetap saja, kejadian ini mencoreng citra institusi, apalagi pelat dinas digunakan untuk hal yang mencurigakan.
Sementara itu, video yang sudah tersebar luas di berbagai platform, memperlihatkan seorang pria yang merekam kejadian dan menyebut bahwa sopir mobil dinas itu tengah "bernegosiasi" dengan perempuan yang diduga PSK.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Antara