Ilustrasi mobil menerjang banjir. (freepik/volodymyr-t)
INDOZONE.ID - Banjir adalah bencana alam yang sering terjadi di berbagai belahan dunia, terutama selama musim hujan yang intens.
Belakangan ini banyak wilayah di Indonesia yang intensitas hujannya tinggi, sehingga menyebabkan banyaknya banjir dan genangan di beberapa wilayah.
Kendaraan yang terjebak dalam banjir memiliki risiko tertentu, termasuk risiko water hammer atau gejala pukulan air.
Artikel ini akan menjelaskan pengertian water hammer pada kendaraan dan risiko yang dihadapi saat kendaraan menerobos banjir.
Water hammer, atau biasa disebut "hydrolock", terjadi ketika air masuk ke dalam ruang bakar kendaraan, terutama pada mesin pembakaran dalam.
Ini dapat terjadi ketika kendaraan menerobos banjir dengan kedalaman yang cukup sehingga air masuk ke dalam sistem pembakaran melalui saluran hisap atau filter udara.
Baca Juga: 5 Tips Penting Sebelum Ganti Knalpot Supaya Gak Kena Tilang!
Ketika mesin mencoba menghisap udara dan bahan bakar, air yang terperangkap akan menghambat proses ini dan dapat menyebabkan kerusakan serius pada mesin.
Risiko utama yang dihadapi kendaraan saat menerobos banjir adalah water hammer. Air yang masuk ke dalam mesin dapat menyebabkan kerusakan serius pada komponen mesin seperti piston, batang penggerak, atau bahkan menyebabkan kegagalan mesin secara keseluruhan.
Perbaikan water hammer biasanya memerlukan biaya yang tinggi dan dapat mengganggu mobilitas kendaraan untuk sementara waktu.
Air yang masuk ke dalam komponen elektrikal kendaraan seperti kabel-kabel atau sistem kelistrikan lainnya dapat menyebabkan korsleting atau kerusakan pada komponen tersebut.
Baca Juga: Duh! Xpander Hajar Show Room Mobil Mewah di Tangerang, Porsche GT3 yang Dipajang Ringsek
Ini dapat mengakibatkan kendaraan mogok dan memerlukan perbaikan yang signifikan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Suzuki.co.id