6 Risiko Beli Mobil Bekas Taksi, Wajib Periksa Semua Bagian!

Salah satu penyebab utama dari rem blong adalah kurangnya perhatian dan perawatan yang diberikan oleh pemilik kendaraan. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Membeli mobil bekas taksi bisa menjadi pilihan yang menarik secara finansial, karena umumnya harga jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan mobil bekas lainnya.

Namun, ada risiko tertentu yang perlu dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan, dan kamu harus tahu banyak hal terkait risiko beli mobil bekas taksi.

Maka dari itu, kali ini Indozone akan membahas tentang beberapa risiko membeli mobil bekas taksi untuk mengurangi risiko. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

Risiko Membeli Mobil Eks Taksi

1. Kondisi Mesin dan Performa

Ilustrasi mengisi suplemen oli untuk kelangsungan mesin kendaraan. (Dok. ED&SON)

Mesin mobil bekas taksi umumnya telah menempuh jarak yang cukup jauh dalam penggunaan komersial.

Oleh karena itu, periksa kondisi mesin dengan seksama. Pastikan tidak ada tanda-tanda kebocoran oli, mesin mengeluarkan suara yang tidak biasa, atau adanya masalah dalam performa seperti ketidakstabilan saat mengendarai mobil.

2. Riwayat Perawatan dan Servis Rutin

Salah satu penyebab utama dari rem blong adalah kurangnya perhatian dan perawatan yang diberikan oleh pemilik kendaraan. (freepik.com)

Tanyakan dan periksa riwayat perawatan dan servis mobil tersebut. Mobil taksi yang dijaga dengan baik biasanya memiliki catatan servis yang lengkap dan teratur.

Baca Juga:Ingin Beli Mobil Second? Kenali Ciri-Ciri Mobil Bekas Terendam Banjir! 

Pastikan untuk memeriksa perawatan rutin seperti penggantian oli, filter udara, filter bahan bakar, serta kondisi ban dan rem.

3. Kondisi Interior dan Eksterior

Tips membeli mobil bekas (pexels/@junnoet)

Mobil taksi sering kali mengalami penggunaan intensif, yang dapat mengakibatkan keausan pada bagian interior dan eksterior.

Periksa kondisi jok, karpet, serta panel interior lainnya. Pastikan tidak ada tanda-tanda kerusakan atau keausan yang signifikan yang membutuhkan biaya besar untuk perbaikan.

4. Sistem Kelistrikan dan Elektronik