Beban berlebih dapat menyebabkan komponen CVT bekerja lebih keras, yang pada akhirnya dapat memperpendek umur transmisi.
Ilustrasi Toyota Kijang Innova
Banyak mobil dengan transmisi CVT dilengkapi dengan berbagai mode berkendara, seperti mode Eco, Sport, atau manual.
Pastikan kamu menggunakan mode yang sesuai dengan kondisi jalan dan kebutuhan berkendara.
Misalnya, gunakan mode Eco untuk perjalanan santai di dalam kota dan mode Sport untuk akselerasi lebih responsif di jalan raya.
Baca Juga: Waspada Rem Blong, Ini Cara Merawat Pengereman Kendaraan Supaya Aman di Jalan!
Hindari sering berganti-ganti mode berkendara tanpa alasan yang jelas, karena hal ini dapat memberikan tekanan yang tidak perlu pada sistem CVT. Selalu pastikan mobil dalam keadaan berhenti sebelum mengganti mode berkendara.
Ketika berada di tanjakan, jangan menahan posisi mobil hanya dengan menginjak pedal gas. Kebiasaan ini dapat menyebabkan slip pada belt atau pulley di dalam transmisi CVT, yang lama-kelamaan bisa mengakibatkan kerusakan serius.
Gunakan rem tangan atau fitur Hill Start Assist (jika tersedia) untuk menahan posisi mobil di tanjakan. Cara ini jauh lebih aman dan tidak membebani sistem transmisi.
lustrasi mekanik melakukan perawatan mobil konsumen di rumah. (Dok. ExxonMobil)
Perawatan rutin di bengkel resmi sangat penting untuk memastikan sistem transmisi CVT dalam kondisi optimal.
Teknisi di bengkel resmi memiliki alat dan pengetahuan khusus untuk mendeteksi masalah pada CVT sejak dini. Mereka juga akan memastikan bahwa semua komponen bekerja sesuai spesifikasi pabrikan.
Pastikan untuk mengikuti jadwal servis yang direkomendasikan oleh pabrikan, dan jangan ragu untuk segera memeriksakan mobil jika kamu merasakan gejala aneh, seperti suara berisik atau getaran yang tidak wajar saat berkendara.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Auto 2000