Kategori Berita
Media Network
Kamis, 05 DESEMBER 2024 • 13:39 WIB

BYD Tanggapi Permintaan Menteri Airlangga soal Bangun Pabrik dan Ekspor Mobil

Booth BYD di GJAW 2024.

INDOZONE.ID - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menagih komitmen BYD terkait pembangunan pabrik mobil di Indonesia.

Airlangga juga meminta agar Indonesia dijadikan basis ekspor untuk kawasan Asia Tenggara, bahkan mengancam mencabut status special economic zones jika BYD tidak memenuhi janjinya.

Menanggapi hal tersebut, Luther T. Panjaitan, Head of Marketing PR & Government Relation BYD Indonesia, mengatakan bahwa komunikasi dengan pemerintah Indonesia, termasuk dengan Airlangga, berjalan sangat baik.

“Encouragement export memang sering disuarakan oleh beliau dan memang betul dan sudah menjadi target kami juga,” ujar Luther kepada Indozone, Kamis (5/12/2024).

Lebih lanjut, Luther menjelaskan bahwa saat ini BYD sedang membangun fasilitas produksi dengan kapasitas 150.000 unit per tahun. Oleh karena itu, ekspor memang menjadi bagian penting dari strategi produksi mereka.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan pers terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 di Kantor Kemeko Perekonomian, Jakarta, Selasa (5/11/2024). Airlangga menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2024 lebih baik dibandingkan di sejumlah negara sejawat di tengah meningkatnya tensi geopolitik global, belum pastinya hasil pemilu AS dan pelemahan daya beli kelas menengah, meskipun terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi dari 5,05 persen yoy pada triwulan II menjadi 4,95 persen yoy pada triwulan III 2024. ANTARA FOTO/Fauzan/nym.

Baca Juga: Denza, Mobil Listrik Mewah BYD Siap Hadir di Indonesia

“Terlebih kapasitas fasilitas yang kami sedang bangun mencapai 150.000 unit / tahun, ekspor harusnya menjadi perlu jadi salah 1 production strategy,” tambah Luther.

Terkait status kawasan ekonomi khusus (special economic zone), Luther menyebut bahwa hal tersebut lebih menguntungkan bagi seluruh stakeholder, termasuk tenaga kerja dan kawasan industri, seperti Subang Smartpolitan.

“Special economic zone lebih utamanya sebenarnya sebagai beneficial untuk keseluruhan stakeholder, region, tenaga kerja dan juga Industrial estate-nya (Subang Smartpolitan),” ungkapnya.

BYD Ikuti Proses

Luther menegaskan bahwa BYD mengikuti semua proses investasi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

“Secara BYD tentunya hanya mengikuti dan menjalani keseluruhan proses investasi sesuai semestinya dan perundangan yang berlaku,” jelasnya.

Baca Juga: Perjalanan BYD: Dari Menyuplai Baterai ke HP Nokia hingga Pemimpin Kendaraan Listrik

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

BYD Tanggapi Permintaan Menteri Airlangga soal Bangun Pabrik dan Ekspor Mobil

Link berhasil disalin!