INDOZONE.ID - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menagih komitmen BYD terkait pembangunan pabrik mobil di Indonesia.
Airlangga juga meminta agar Indonesia dijadikan basis ekspor untuk kawasan Asia Tenggara, bahkan mengancam mencabut status special economic zones jika BYD tidak memenuhi janjinya.
Menanggapi hal tersebut, Luther T. Panjaitan, Head of Marketing PR & Government Relation BYD Indonesia, mengatakan bahwa komunikasi dengan pemerintah Indonesia, termasuk dengan Airlangga, berjalan sangat baik.
“Encouragement export memang sering disuarakan oleh beliau dan memang betul dan sudah menjadi target kami juga,” ujar Luther kepada Indozone, Kamis (5/12/2024).
Lebih lanjut, Luther menjelaskan bahwa saat ini BYD sedang membangun fasilitas produksi dengan kapasitas 150.000 unit per tahun. Oleh karena itu, ekspor memang menjadi bagian penting dari strategi produksi mereka.
Baca Juga: Denza, Mobil Listrik Mewah BYD Siap Hadir di Indonesia
“Terlebih kapasitas fasilitas yang kami sedang bangun mencapai 150.000 unit / tahun, ekspor harusnya menjadi perlu jadi salah 1 production strategy,” tambah Luther.
Terkait status kawasan ekonomi khusus (special economic zone), Luther menyebut bahwa hal tersebut lebih menguntungkan bagi seluruh stakeholder, termasuk tenaga kerja dan kawasan industri, seperti Subang Smartpolitan.
“Special economic zone lebih utamanya sebenarnya sebagai beneficial untuk keseluruhan stakeholder, region, tenaga kerja dan juga Industrial estate-nya (Subang Smartpolitan),” ungkapnya.
Luther menegaskan bahwa BYD mengikuti semua proses investasi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Secara BYD tentunya hanya mengikuti dan menjalani keseluruhan proses investasi sesuai semestinya dan perundangan yang berlaku,” jelasnya.
Baca Juga: Perjalanan BYD: Dari Menyuplai Baterai ke HP Nokia hingga Pemimpin Kendaraan Listrik
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung