INDOZONE.ID - Percepatan transisi kendaraan listrik, menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tingginya polusi udara di DKI Jakarta yang berasal dari emisi sektor transportasi.
Hal itu diungkap oleh mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup, Alexander Sonny Keraf. Dia menilai polutan yang berasal dari emisi kendaraan berbahan bakar fosil di Jakarta sudah sangat mengkhawatirkan.
Permasalahan kesehatan pernapasan hingga kecerdasan otak akan terus mengancam warga ibu kota, jika kondisi tersebut terus dibiarkan.
"Jangan anggap remeh hal ini, peralihan penggunaan kendaraan bensin ke listrik perlu didorong sekuat-kuatnya untuk menurunkan emisi dan pencemaran udara di kota besar, terutama Jakarta," ujar Sonny dalam keterangannya, Senin (15/8/2023).
Baca Juga: Telan Anggaran Rp7 M, Pemprov DKI Jakarta Serahkan Ratusan Kendaraan Listrik ke Petugas Dishub
Oleh sebab itu, dia mendesak penggunaan kendaraan listrik sebagai transportasi umum maupun pribadi harus segera diimplementasikan secepatnya, mengingat besarnya dampak negatif dari polutan, terutama dari sektor transportasi.
Menurutnya, masyarakat bisa berkontribusi langsung dalam menurunkan tingkat polusi dengan beralih menggunakan kendaraan listrik untuk mobilitas di Jakarta, dengan memanfaatkan insentif yang sudah diberikan pemerintah.
Selain itu kata Sonny, pemerintah juga harus memacu industri otomotif untuk memperbaiki ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri. Mulai dari harga, tingkat efisiensi kendaraan hingga infrastruktur pendukung.
"Sebagai langkah awal, insentif dapat menjadi pemanis untuk mendorong konsumen beralih tetapi yang lebih penting adanya perbaikan produk dan penunjang kendaraan listrik sehingga masyarakat dengan sukarela akan menggunakan kendaraan non-BBM ini," sambungnya.
Baca Juga: Komponen Lokal akan Dimaksimalkan untuk Mendukung Kendaraan Listrik
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), besaran subsidi yang akan digelontorkan pada 2023 sebesar Rp1,4 triliun untuk sekitar 250.000 motor listrik. Angka tersebut dipastikan naik pada 2024 dengan nilai Rp4,2 triliun untuk 600.000 unit motor listrik.
Selanjutnya, besaran subsidi mobil listrik pada 2023 sebesar Rp1,6 triliun dan akan meningkat menjadi Rp4,9 triliun pada 2024. Sementara itu, bus listrik turut meraih subsidi senilai Rp48 miliar pada 2023 dan Rp144 miliar pada 2024.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Antara