Anies Jelaskan Sumber Polusi di Jakarta, Warganet: Pokoknya Salahin Angin!

Capres nomor urut satu Anies Baswedan menyampaikan visi misinya dalam debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).

INDOZONE.ID - Calon Presiden Anies Baswedan menjelaskan, tingginya tingkat polusi udara di Jakarta pada dasarnya dipengaruhi oleh embusan angin dari lokasi-lokasi tempat Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berada.

Sebab, ada hari di mana udara Jakarta bersih dan indikator kualitas udara yang terpasang di Jakarta berada di level sehat.

Karena angin yang membawa polutan di udara inilah permasalahan polusi udara di DKI menjadi tak pasti. Kadang tinggi, atau justru bersih.

Baca Juga: Anies Klaim Formula E Sukses, Harumkan Nama Baik Jakarta di Mata Dunia

"Jadi apa yang terjadi, kami di Jakarta pasang alat pantau polusi udara, bila sumber dari Jakarta, maka hari ini, besok, minggu depan akan konsisten kotor. Ada masa minggu pagi Jagakarsa kotor, polusi udara gak ada KTP, angin gak ada KTP," katanya dalam debat Capres di Gedung KPU RI, Jakarta, yang dipantau secara daring, Selasa (12/12/2023) malam.

Selain itu, Anies juga tegas menilai bahwa tidak ada masalah dari dalam Jakarta yang membuat udara di DKI menjadi kotor. Pasalnya, jumlah kendaraan yang menjadi sumber polutan tidak menunjukkan perubahan dan cenderung sama dari hari ke hari.

"Jumlah mobil dari hari ke sama, jumlah mobil dari hari ke hari sama. Maka, harusnya angka polusinya sama setiap hari. Betul tidak? Tapi, jumlah motor, jumlah mobil sama, ada kita (Jakarta) pernah sangat polusi," imbuh dia.

Pernyataan capres nomor urut 1 ini jadi sorotan warganet. Pasalnya, Jakarta menjadi semakin macet setiap harinya.

Hal ini juga berarti jumlah polutan yang disebabkan oleh asap kendaraan bermotor di Jakarta pun semakin membuat udara DKI tambah kotor.

Pertumbuhan jumlah kendaraan ini dibuktikan oleh data Badan Pusat Statistik (BPS), yang mana pada 2017, jumlah seluruh kendaraan bermotor, termasuk mobil penumpang, bus, truk, dan sepeda motor berjumlah 17,58 juta. Total kendaraan bermotor ini kemudian naik menjadi sekitar 21 juta di tahun 2022.

“Pokoknya salahin angin!” cuit akun @PartaiSocmed di platform X.

“Gw heran sama yg kemakan retorika anies dari mulai banjir, air dimasukin ke bumi lah, sekarang polusi nyalahin angin,, ngakak coek,” kata @Bimoseth.

Di sisi lain, ada pula warganet yang berpendapat bahwa jumlah kendaraan bakal sangat mempengaruhi tingkat kualitas udara Jakarta.

Di mana dengan jumlah kendaraan yang tinggi, akan membuat kualitas udara semakin buruk, begitu pun Sebaliknya.

“Anis selalu ngomongin data, padahal tidak accountable dan tingkat akurasinya sngt patut dipertanyakan. Orang gila juga pasti paham, tingkat kepadatan kendaraan berbanding lurus sama polutan Itu sebabnya setiap lebaran selalu viral, jakarta bebas polusi, jakarta bebas macet Ya karna orang2nya mudik. Pak Anis, pak Aniss,” ujar @julsxnft.

Selain mencecar gagasan Anies ini, beberapa warganet membela pasangan Cak Imin alias Muhaimin Iskandar ini.

Mereka bilang, Anies menggunakan angin sebagai perumpamaan untuk menggambarkan buruknya polusi udara yang tidak hanya disebabkan oleh kendaraan bermotor saja, melainkan juga dari PLUTU-PLTU di luar Jakarta.

“Detail data emng gk sama tp scr garis besar point ny bener, polusi yg tiba" naik masak cuma gara" kendaraan d Jkt?” tulis @mim_tamim.

Baca Juga: Hampir 2 Pekan usai Digelar, Anak Buah Anies Belum juga Ungkap Keuntungan Formula E

“gini tum, yg di jelaskan anis jumlah day by day kendaraan yg melintas sama, sedangkan yg ketum ss itu data year by year, perlu diliat case tertinggi polusi jkt itu pada tahun berapa dengan frekuensi berapa kali tertinggi jadi berbeda, sedangkan angin itu faktor meteorology,” imbuh @rafi_harits.

Writer: Victor Median

Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators