Sang suami pemilik gerobak bahkan sempat menolak, lalu menawarkan makan sepuasnya gratis untuk Yang dan teman-temannya. Tapi Yang tetap menolak, karena tak ingin menyulitkan mereka lebih jauh.
“Jiang kemudian berkata, 'Mulai sekarang, kamu dan teman-temanmu boleh makan pancake telur di sini secara gratis, makanlah sepuasnya!' Namun, saya tidak ingin memanfaatkan mereka, jadi saya mengusulkan batasan, hanya 15 pancake telur,” tambah Yang.
Pancake telur yang dimaksud adalah jajanan jalanan populer di China, biasanya diisi telur, ayam, bacon, kentang, dan sayuran. Harganya sekitar 10 yuan, atau sekitar Rp22.000 per buah.
Sebuah video yang beredar memperlihatkan Jiang, sang pemilik gerobak, terlihat malu saat menerima kesepakatan tersebut. Ia bahkan bersikeras mentransfer 99 yuan kepada Yang sebagai bentuk terima kasih.
“Beruntungnya, kami bertemu orang baik,” ucap Jiang kepada Xiaoxiang Morning Herald.
Ia dan istrinya telah berjualan sarapan di kawasan itu selama tujuh tahun, tapi belum pernah bertemu Yang sebelumnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: South China Morning Post