Ilustrasi pengecasan mobil listrik. (Ilustrasi/REUTERS/CHRIS HELGREN)
INDOZONE.ID - Mobil listrik kini makin banyak diminati karena dianggap ramah lingkungan, lebih hemat operasional, dan bebas dari aturan ganjil-genap di beberapa kota.
Tapi meskipun terlihat praktis, bukan berarti kamu bisa mengabaikan perawatan. Justru karena sistem kerjanya berbeda dari mobil bensin, cara merawatnya pun perlu pendekatan yang tepat sejak awal.
Buat kamu yang baru pertama kali punya mobil listrik, penting untuk memahami bahwa perawatannya memang lebih sederhana, tapi tetap harus disiplin. Berikut lima cara merawat mobil listrik yang wajib kamu ketahui agar performa mobil tetap optimal dan baterai bisa bertahan lama.
Ilustrasi: pengecasan mobil listrik (ANTARA/Chairul Rohman)
Baterai adalah komponen paling vital sekaligus paling mahal dalam mobil listrik. Umur baterai sangat bergantung pada cara kamu mengisi daya.
Salah satu kesalahan umum adalah terlalu sering mengisi daya hingga 100% atau membiarkan baterai benar-benar habis secara rutin. Idealnya, kamu menjaga level baterai tetap berada di antara 20% hingga 80% dalam penggunaan harian.
Kalau tidak sedang dalam perjalanan jauh, hindari kebiasaan mengisi baterai penuh setiap hari. Selain itu, gunakan charger resmi atau standar yang disarankan pabrikan. Pengecasan dengan daya terlalu besar atau tidak stabil bisa mempercepat degradasi baterai dalam jangka panjang.
Ilustrasi teknisi Suzuki melakukan perawatan mobil konsumen. (Dok. Suzuki)
Meskipun mobil listrik tidak memiliki mesin pembakaran internal, kamu tetap perlu melakukan servis berkala.
Pemeriksaan ini biasanya mencakup pengecekan sistem kelistrikan, kondisi baterai, software kendaraan, serta sistem pengereman dan suspensi. Bengkel resmi biasanya sudah memiliki teknisi tersertifikasi dan alat khusus untuk menangani mobil listrik.
Baca juga: Daftar Fitur Keamanan BYD M6 Terbaru 2025: Periksa Dulu Supaya Perjalanan Tenang dan Nyaman!
Pemeriksaan rutin juga membantu mendeteksi potensi masalah sejak dini, sehingga kamu bisa menghindari biaya besar karena kerusakan yang terlambat ditangani.
BYD Sealion 7 dibekali dengan sebuah fitur canggih. (https://www.autocarindia.com/)
Beberapa mobil listrik dilengkapi sistem pendingin cair atau udara untuk menjaga suhu baterai tetap stabil. Suhu baterai yang terlalu panas atau terlalu dingin bisa mempercepat penurunan kapasitas.
Karena itu, penting buat kamu menjaga sistem pendingin ini tetap bekerja optimal. Cek level cairan pendingin jika mobilmu menggunakan sistem liquid-cooled.
Baca juga: Interior dan Spesifikasi Wuling Cloud EV Terbaru 2025, Mobil Listrik Nyaman dan Pas Buat Keluarga
Pastikan juga ventilasi di ruang baterai tidak tertutup kotoran atau debu. Jangan biarkan mobil terlalu lama terpapar panas ekstrem di tempat terbuka, terutama saat siang hari.
Ban mobil Hankook Ventus Prime 3. (Hankook)
Salah satu keunikan mobil listrik adalah torsi yang instan. Ini membuat tekanan pada ban bisa lebih besar dibanding mobil bensin, terutama saat akselerasi. Karena itu, kamu perlu rutin mengecek tekanan angin dan keausan ban agar tetap aman digunakan.
Baca juga: Mobil Listrik GWM Ora 03 Siap Masuk Indonesia, Harga di Bawah Rp400 Juta
Selain itu, sistem pengereman pada mobil listrik biasanya menggunakan regenerative braking saat kamu melepas pedal gas, mobil secara otomatis memperlambat laju sambil mengisi ulang baterai.
Meskipun ini mengurangi penggunaan rem konvensional, kampas rem tetap harus dicek berkala agar tetap responsif dalam kondisi darurat.
Ilustrasi melakukan servis berkala secata rutin. (Pixabay/avtoritetkhv).
Berbeda dari mobil konvensional, mobil listrik sangat mengandalkan perangkat lunak untuk mengatur kerja motor, sistem baterai, bahkan fitur keselamatan.
Pabrikan biasanya akan merilis pembaruan (update) sistem secara berkala untuk meningkatkan performa atau memperbaiki bug.
Baca juga: Harga Mobil Listrik Xpeng G6 Dibanderol 599 Jutaan, Gimana Spesifikasi dan Fitur yang Dihadirkan?
Kamu perlu rutin mengecek apakah ada pembaruan software terbaru. Beberapa mobil bisa menerima update secara over-the-air (OTA), sementara yang lain perlu dibawa ke bengkel resmi. Jangan anggap remeh pembaruan ini, karena bisa berdampak langsung pada efisiensi energi dan keamanan mobil kamu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Auto 2000