Sabtu, 08 MARET 2025 • 04:10 WIB

Gak Cuma Oli Mesin, Ini 5 Jenis Cairan di Mobil yang Harus Kamu Periksa Secara Rutin!

Author

Ilustrasi Mengisi Minyak Power Steering

INDOZONE.ID - Memiliki mobil berarti kamu juga harus siap untuk merawatnya agar tetap dalam kondisi terbaik. Salah satu bagian penting dalam perawatan mobil yang sering terlewatkan adalah pengecekan cairan-cairan yang ada di dalamnya.

Sering kali, banyak pemilik mobil yang hanya fokus pada oli mesin, padahal ada beberapa cairan lain yang juga memegang peranan penting untuk menjaga kinerja mobil.

Dalam artikel ini, Indozone akan membahas jenis cairan di mobil yang harus kamu periksa secara rutin untuk memastikan mobilmu selalu siap dipakai. Yuk, simak penjelasannya!

Daftar Cairan Mobil yang Harus Rutin Diganti dan Diperiksa!

1. Oli Mesin: Cairan Wajib yang Tidak Bisa Diabaikan

Ilustrasi ganti oli

Oli mesin adalah cairan pertama yang paling penting untuk diperiksa. Oli mesin berfungsi untuk melumasi komponen-komponen dalam mesin, mengurangi gesekan, serta mendinginkan bagian mesin yang bekerja keras.

Tanpa oli mesin yang cukup atau berkualitas, komponen mesin bisa cepat aus, yang akhirnya merusak mesin itu sendiri. Selain itu, oli mesin juga membantu membersihkan kotoran yang terbentuk dalam mesin selama penggunaan.

Untuk memeriksa oli mesin, kamu bisa menggunakan dipstick (batang pengukur oli). Cukup tarik dipstick, bersihkan dengan kain, kemudian celupkan kembali ke dalam tabung oli, dan tarik untuk memeriksa levelnya.

Oli yang berada pada level minimum perlu segera ditambah. Jika oli terlihat kotor, berwarna hitam pekat, atau sudah lama tidak diganti, maka saatnya untuk melakukan penggantian oli. 

2. Coolant Radiator

Ilustrasi Radiator Mobil

Cairan pendingin, atau yang sering disebut coolant, memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga suhu mesin mobil agar tetap stabil. Mesin mobil yang terlalu panas (overheating) dapat menyebabkan kerusakan parah pada komponen mesin.

Cairan pendingin akan menyerap panas dari mesin dan membuangnya melalui radiator. Tanpa cairan pendingin yang cukup, suhu mesin bisa meningkat dan menyebabkan kerusakan fatal.

Baca Juga: 5 Kelebihan BBM Shell V-Power Nitro, RON 98 Dijamin Bikin Mesin Alus dan Ngacir! 

Untuk memeriksa cairan pendingin, biasanya terdapat tangki cadangan atau reservoir di bagian mesin yang mudah diakses. Pada tangki ini, terdapat tanda level minimum dan maksimum untuk memberi tahu apakah cairan pendingin cukup.

Jika level cairan pendingin terlihat kurang, kamu harus menambahkannya dengan cairan pendingin yang sesuai dengan jenis dan merek mobilmu. Sebaiknya periksa cairan pendingin ini setidaknya sebulan sekali, terutama sebelum melakukan perjalanan jauh.

3. Oli Transmisi

Ilustrasi ganti oli mobil (Istimewa)

Cairan transmisi berfungsi untuk melumasi komponen-komponen dalam sistem transmisi mobil dan memastikan perpindahan gigi berlangsung dengan mulus.

Jika cairan transmisi berkurang atau kualitasnya menurun, maka sistem transmisi bisa mengalami masalah, seperti kesulitan saat berpindah gigi atau bahkan kerusakan pada transmisi itu sendiri.

Baca Juga: Ini 5 Cara Merawat Mesin Suzuki XL7 Hybrid Agar Tetap Terawat dan Efisien! 

Untuk memeriksa cairan transmisi, mobil dengan transmisi otomatis biasanya dilengkapi dengan dipstick yang bisa digunakan untuk mengecek level cairan.

Jika cairan transmisi berwarna gelap atau berbau terbakar, itu bisa menjadi tanda bahwa cairan sudah tidak layak pakai dan perlu diganti. Cairan transmisi sebaiknya diperiksa setiap 20.000 hingga 30.000 kilometer, namun pastikan untuk mengikuti jadwal perawatan yang direkomendasikan oleh pabrikan mobilmu.

4. Minyak Rem

Ilustrasi Mengisi Minyak Rem Mobil

Cairan rem adalah salah satu cairan yang sangat penting untuk keselamatan saat berkendara. Cairan ini berfungsi untuk mentransfer tekanan dari pedal rem ke komponen pengereman, sehingga mobil dapat berhenti dengan efektif.

Cairan rem yang kurang atau kotor bisa membuat sistem pengereman menjadi tidak responsif, yang tentu saja sangat berbahaya saat mengemudi.

Baca Juga: 5 Fungsi Filter Solar di Mesin Mobil Diesel yang Harus Kamu Ketahui, Jangan Diabaikan! 

Untuk memeriksa cairan rem, kamu bisa melihat level cairan di reservoir rem, yang biasanya terletak di dekat mesin atau di dekat pedal rem. Jika cairan rem terlihat keruh atau sudah berkurang jauh dari level yang disarankan, ada baiknya untuk menambah atau mengganti cairan rem.

Cairan rem harus diperiksa secara rutin, minimal setiap 6 bulan sekali, atau lebih sering jika kamu merasa pengereman kurang responsif.

5. Cairan Power Steering

Ilustrasi Mengisi Minyak Power Steering

Cairan power steering memiliki peran penting dalam menjaga kemudi mobil agar tetap ringan dan mudah dikendalikan.

Tanpa cairan power steering yang cukup, kamu akan merasa kemudi menjadi lebih berat, terutama saat berkendara pada kecepatan rendah atau saat parkir.

Selain itu, kurangnya cairan power steering bisa merusak pompa power steering, yang tentu saja memerlukan biaya perbaikan yang cukup mahal.

Baca Juga: 5 Penyebab Utama Mobil Turun Mesin, Wajib Kamu Waspadai! 

Untuk memeriksa cairan power steering, kamu bisa melihat reservoir cairan power steering yang biasanya terletak di sekitar mesin. Periksa level cairan dan pastikan cairan berada pada level yang sesuai. Jika cairan power steering terlihat berkurang atau kotor, segera tambahkan cairan yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan mobil.

Cairan power steering sebaiknya diperiksa setiap 6 bulan sekali, atau lebih sering jika kamu merasakan gejala kemudi yang berat.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Mitsubishi-motors.co.id