INDOZONE. ID - Belum lama ini Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Thomas Lembong mengatakan bahwa pabrik mobil listrik Tesla tak lagi memakai nikel.
Hal tersebut sontak menuai reaksi dari berbagai pihak khususnya dari pemerintah, salah satunya enteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang membantah hal tersebut.
"Tidak benar pabrik Tesla di Shanghai menggunakan 100 persen LFP untuk mobil listriknya. Mereka masih tetap menggunakan nikel based baterai kok," ujar Luhut dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya dikutip pada Jumat (26/1/2024).
Pernyataan Luhut ini diperkuat dengan fakta yang diperoleh INDOZONE dari pihak PT IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park), Sulawesi Tengah yang mengelola kawasan industri berbasis nikel.
Managing director PT IMIP Hamid Mina mengungkapkan sudah dua kali pihak Tesla datang ke Morowali untuk membeli bahan baku ke mereka.
"Jadi mereka (Tesla) sudah dua kali datang ke IMIP. Mereka mengecek dahulu soal mining, tambang pun dicek. Jadi Tesla beli barang bakunya dari kami," kata Hamid dalam diskusi bersama pemimpin media massa, Jumat (19/1/2024).
Baca Juga: Tesla Recall 1,6 Juta Unit Mobil Listrik di China
Meski demikian, Hamid belum bisa merinci seberapa banyak bahan baku yang dibeli Tesla. Ia hanya menegaskan jika Tesla cukup ketat memeriksa bahan baku tersebut sebelum memutuskan untuk membelinya.
"Nanti saya mintakan datanya. Intinya sepengetahuan saya, sudah dua kali Tesla datang ke sini," jelasnya.
Seperti diketahui, kualitas terbaik untuk bahan baku kendaraan listrik diklaim masih dipegang nikel. Baterai dengan komposisi nikel lebih bagus dibanding Lithium Ferrophosphate (LFP) .
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Dan Wawancara Langsung