Ilustrasi Microsleep
INDOZONE.ID - Microsleep adalah kondisi di mana seseorang mengalami tidur sangat singkat, biasanya berlangsung kurang dari 10 detik, tanpa sadar melakukannya saat berada dalam aktivitas yang memerlukan kewaspadaan penuh, seperti mengemudikan mobil.
Meskipun terdengar sepele, microsleep dapat memiliki dampak serius terhadap keselamatan berkendara dan berpotensi menyebabkan kecelakaan fatal.
Artikel ini akan membahas bahaya microsleep saat nyetir mobil serta cara pencegahannya untuk memastikan perjalanan yang lebih aman.
Apa Itu Microsleep?
Ilustrasi Microsleep
Microsleep merujuk pada episode tidur singkat yang terjadi tanpa disadari oleh orang yang mengalaminya.
Selama microsleep, otak secara sementara "mematikan" sebagian kesadarannya dan tidak sepenuhnya fokus pada lingkungan sekitar.
Baca Juga: 5 Bahaya Menyalip dari Bahu Jalan Tol, Bisa Menyebabkan Kecelakaan Fatal!
Meskipun periode tidur ini sangat singkat, efeknya pada fungsi kognitif dan fisik dapat sangat merugikan, terutama saat mengemudikan kendaraan.
Bahaya Microsleep Saat Nyetir Mobil
1. Penurunan Konsentrasi dan Reaksi
Jangan biarkan gangguan-gangguan berkendara saat mudik, seperti lalu lintas padat atau cuaca buruk, membuat anda kehilangan fokus saat berkendara. (freepik.com)
Saat mengalami microsleep, kemampuan untuk fokus pada jalan dan lingkungan sekitar berkurang drastis.
Ini dapat mengakibatkan penurunan refleks dan waktu reaksi yang lambat terhadap situasi darurat, seperti kendaraan yang mendadak berhenti atau rintangan di jalan.
2. Risiko Kecelakaan Fatal
Ilustrasi kecelakaan
Microsleep dapat menyebabkan hilangnya kontrol kendaraan secara tiba-tiba. Sebuah studi menunjukkan bahwa mengemudikan mobil dalam kondisi microsleep memiliki risiko yang setara dengan mengemudikan mobil dalam keadaan mabuk.
Baca Juga: 5 Bahaya Rem Mendadak ketika Berkendara, Bisa Berakibat Fatal!
Hal ini berpotensi menyebabkan kecelakaan yang serius dan bahkan fatal.
3. Gangguan Penglihatan
Ilustrasi mengemudi mobil. (Pixabay/Skitterphoto)
Selama microsleep, penglihatan bisa menjadi kabur dan koordinasi tangan-mata terganggu.
Ini berbahaya terutama saat berkendara di jalan raya yang memerlukan perhatian dan penglihatan yang tajam untuk menghindari bahaya.
4. Kesadaran Terhadap Lingkungan yang Menurun
Ilustrasi berkendara saat hujan.
Microsleep membuat pengemudi kurang peka terhadap perubahan di sekelilingnya, seperti lampu lalu lintas, rambu-rambu jalan, atau kendaraan lain.
Baca Juga: Simak, Ini Bahaya Ngebut di Jalan Raya Ketika Hujan Deras!
Kurangnya kesadaran ini dapat mengakibatkan pengemudi melewatkan informasi penting yang diperlukan untuk mengemudikan kendaraan dengan aman.
Cara Mencegah Microsleep Saat Mengemudikan Mobil
1. Cukup Tidur Sebelum Berkendara
Salah satu cara terbaik untuk mencegah microsleep adalah memastikan kamu mendapatkan tidur yang cukup sebelum memulai perjalanan.
Orang dewasa umumnya membutuhkan sekitar 7-9 jam tidur per malam. Menghindari mengemudi jika kamu merasa lelah atau belum cukup tidur sangat penting untuk keselamatan.
2. Kenali Tanda-Tanda Kelelahan
Waspadai tanda-tanda kelelahan yang dapat menandakan bahwa kamu mungkin mengalami microsleep, seperti sering menguap, sulit berkonsentrasi, atau merasa berat pada kelopak mata.
Baca Juga: Ketahui Bahaya Menyalakan AC Mobil saat Sedang Parkir, Wajib Simak!
Jika kamu mengalami gejala ini, segera berhenti di tempat yang aman dan istirahat sejenak.
Microsleep adalah bahaya yang seringkali tidak disadari namun dapat memiliki konsekuensi yang serius bagi keselamatan berkendara.
Penurunan konsentrasi, risiko kecelakaan fatal, gangguan penglihatan, dan menurunnya kesadaran terhadap lingkungan adalah beberapa bahaya utama dari microsleep.
Keselamatan berkendara adalah prioritas utama, jadi selalu utamakan kondisi tubuh dan kewaspadaan saat berada di belakang kemudi.