Hal tersebut menyebabkan Amerika Serikat harus memutar otak agar tidak lagi menaruh ketergantungan yang tinggi dalam penggunaan bahan bakar minyak.
Lantas, usaha yang dilakukan negeri Paman Sam itu adalah mendapatkan bahan bakar substitusi untuk mengurangi polusi gas buang.
Namun, perkembangan kendaraan listrik baru masif terjadi pada masa-masa menjelang abad ke-21 setelah makin maraknya isu ketersediaan sumber energi dan dampak pemakaiannya terhadap lingkungan.
Perkembangan zaman menimbulkan reaksi terhadap manusia akan kesadaran buruknya dampak pemakaian energi konvensional dalam kehidupan.
Baca Juga: Mudik Pakai Kendaraan Listrik Dipastikan Aman saat di Dalam Kapal Penyeberangan
Hal ini memicu diskusi internasional yang melahirkan komitmen bersama, seperti Protokol Kyoto–perjanjian internasional untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan lebih sadar akan dampak perubahan iklim.
Dengan demikian, perkembangan di bidang teknologi mulai masif dilakukan, dengan fokus di bidang transportasi. Hal ini menghasilkan produk-produk teknologi yang mendukung perkembangan kendaraan listrik, seperti baterai untuk kendaraan listrik.
Baterai menjadi teknologi kunci dalam perkembangan kendaraan listrik karena berpengaruh terhadap panjang dan lamanya jarak yang ditempuh.
Dengan demikian, kendaraan listrik semakin dikembangkan sebagai substitusi transportasi yang berbahan bakar minyak. Penggunaan kendaraan listrik bukan hanya akan menghemat pengeluaran, tetapi juga menjadi langkah penting dalam melakukan upaya untuk menjaga iklim.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: (IEEE): N. S Kumara, "Tinjauan Perkembangan Kendaraan Listri