Minggu, 22 SEPTEMBER 2024 • 10:09 WIB

Dianggap Membahayakan, AS Larang Perangkat Lunak dan Keras Tiongkok di Kendaraan Tanpa Pengemudi

Author

Ilustrasi bendera AS dan Tiongkok. (Photo: Reuters/Florence Lo)

INDOZONE.ID - AS terus melindungi keamanan nasional dari ancaman luar, termasuk dari produk teknologi dan otomotif buatan Tiongkok.

Baru-baru ini, pemerintah AS berencana mengusulkan aturan baru yang melarang penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras asal Tiongkok pada kendaraan tanpa pengemudi di jalanan AS.

Berikut beberapa faktanya:

Kekhawatiran AS terhadap Kendaraan Tanpa Pengemudi Asal Tiongkok

Tampilan taksi tanpa pengemudi buatan Baidu di Tiongkok (photo/PR Newswire)

Pemerintah Amerika Serikat, di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden, menilai bahwa penggunaan teknologi Tiongkok pada kendaraan yang terhubung dengan internet dan sistem navigasi dapat membahayakan keamanan nasional.

Pemerintahan Biden khawatir bahwa perusahaan asal Tiongkok dapat mengumpulkan data pengemudi dan infrastruktur AS, serta memanipulasi sistem kendaraan yang dikendalikan secara otomatis.

Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Sebut Mobil Buatan China adalah Mata-mata dan Membahayakan Keamanan Nasional

Usulan Larangan Impor Kendaraan dan Komponen Tiongkok

Ilustrasi mobil tanpa pengemudi milik Aurora. (Ilustrasi/hackernoon.com)

Departemen Perdagangan AS berencana mengusulkan larangan impor dan penjualan kendaraan asal Tiongkok yang menggunakan perangkat lunak atau perangkat keras untuk sistem komunikasi dan pengendalian otomatis.

Larangan ini berlaku untuk kendaraan yang mengandalkan teknologi seperti bluetooth, satelit, dan sistem nirkabel lainnya.

Kendaraan yang bisa beroperasi tanpa pengemudi juga termasuk dalam aturan ini.

Langkah Besar dalam Pembatasan Produk Tiongkok

Ilustrasi bendera Tiongkok. (britannica.com)

Langkah ini merupakan kelanjutan dari kebijakan pembatasan AS terhadap produk buatan Tiongkok, terutama di sektor otomotif dan teknologi.

Pada pekan sebelumnya, pemerintahan Biden sudah menaikkan tarif pajak untuk kendaraan listrik, baterai, dan mineral penting dari Tiongkok.

Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, mengingatkan bahwa risiko penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras Tiongkok di kendaraan AS bisa berakibat fatal, misalnya jika jutaan kendaraan tiba-tiba berhenti berfungsi karena gangguan pada perangkat lunaknya.

Waktu Penerapan Larangan dan Tahapan Pelaksanaan

Mobil tanpa pengemudi asal Tiongkok di Shenzhen, China. (ANTARA)

Departemen Perdagangan AS berencana memberlakukan larangan ini secara bertahap.

Larangan penggunaan perangkat lunak asal Tiongkok direncanakan akan mulai diterapkan pada model kendaraan tahun 2027, sedangkan larangan perangkat keras baru berlaku pada Januari 2029 atau tahun model 2030.

Sebelum aturan ini disahkan, pemerintah akan memberikan waktu 30 hari kepada masyarakat untuk memberikan tanggapan.

Dampak Larangan Bagi Produsen Kendaraan

Mobil Toyota. (toyota.astra.co.id)

Produsen mobil besar seperti General Motors, Toyota, Volkswagen, dan Hyundai telah menyatakan bahwa perubahan perangkat keras dan perangkat lunak pada kendaraan membutuhkan waktu.

Proses pengujian dan rekayasa sistem kendaraan mereka tidak mudah untuk digantikan oleh komponen dari pemasok lain. Ini berarti, transisi menuju teknologi yang bebas dari pengaruh Tiongkok akan memerlukan waktu yang cukup lama.

Penolakan Terhadap Uji Kendaraan Tanpa Pengemudi Asal Tiongkok di AS

Mobil otonom di Shenzhen, China. (ANTARA)

Selain larangan impor, aturan ini juga diharapkan akan melarang uji coba kendaraan otonom asal Tiongkok di jalanan AS. Reuters sebelumnya melaporkan bahwa uji coba tersebut sudah menjadi perhatian pemerintah AS sejak awal Agustus 2024.

Saat ini, hanya sedikit kendaraan ringan asal Tiongkok yang diimpor ke AS, namun potensi ancaman tetap tinggi, terutama dari teknologi terkoneksi yang dapat mempengaruhi kendaraan di masa depan.

Demikian beberapa penjelasan mengenai AS yang usulkan larangan perangkat lunak dan keras Tiongkok pada kendaraan tanpa pengemudi.

Melalui usulan larangan ini, Amerika Serikat ingin memastikan bahwa keamanan nasional tetap terjaga, terutama dalam hal teknologi kendaraan yang terkoneksi.

Dengan semakin banyaknya mobil yang berfungsi layaknya ponsel pintar yang terhubung ke jaringan internet, potensi risiko terhadap data dan sistem keamanan negara menjadi semakin besar.

Baca Juga: Mobil Tiongkok Asal Cikande Diminati Pelanggan di 15 Negara, Ekspor DFSK Naik 80%

Aturan ini adalah salah satu cara AS untuk melindungi rantai pasokan teknologi kendaraannya dari ancaman luar, khususnya dari Tiongkok.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Channelnewsasia.com