INDOZONE.ID - Menjaga jarak aman saat berkendara adalah salah satu cara paling efektif untuk menghindari kecelakaan.
Jarak ini memberi waktu yang cukup bagi pengemudi untuk merespons situasi mendadak, seperti perubahan arah kendaraan atau rem mendadak dari mobil di depan.
Jadi, bagaimana caranya menjaga jarak aman? Simak ulasan berikut ini!
Apa Itu Jarak Aman Saat Berkendara?
Jarak aman adalah ruang yang cukup antara kendaraan Anda dengan kendaraan lain di depan, samping, atau belakang.
Hal ini bertujuan untuk memberikan waktu reaksi yang cukup dalam situasi tak terduga.
Baca Juga: Tips Mengemudi Mobil Matic ke Tempat Wisata yang Banyak Tanjakan
Sebagai contoh, pada kecepatan 60 km/jam, jarak aman ideal adalah 60 meter, dengan jarak minimal 40 meter.
Sementara, jika kamu melaju dengan kecepatan 100 km/jam, jarak aman meningkat menjadi 100 meter, dengan jarak minimal 80 meter.
Jarak aman ini terbagi menjadi:
- Depan: Memastikan Anda memiliki ruang untuk pengereman yang cukup.
- Samping: Memberi ruang jika kendaraan lain tiba-tiba berubah jalur.
- Belakang: Menghindari risiko tabrakan dari belakang (meskipun ini tanggung jawab pengemudi di belakang).
Kapan Jarak Aman Harus Ditambah?
Tidak semua kondisi jalan sama. Ada situasi tertentu yang membuat jarak aman perlu diperluas, seperti:
- Saat hujan turun: Jalan licin membuat pengereman lebih sulit.
- Permukaan jalan licin: Misalnya, di area berpasir atau berlumpur.
- Pendakian curam: Menjaga momentum sekaligus ruang ekstra.
- Mengemudi kendaraan berat: Misalnya, truk atau kendaraan dengan gandengan.
Baca Juga: Riding Aman saat Libur Panjang: Tips Penting untuk Bikers
Tips Menjaga Jarak Aman
1. Gunakan Aturan 3 Detik
Aturan ini sangat sederhana! Pilih satu objek di jalan, seperti rambu lalu lintas atau pohon. Saat kendaraan di depan melewati objek tersebut, hitung “seribu satu, seribu dua, seribu tiga”.
Jika kamu melewati objek itu sebelum hitungan selesai, artinya jarak kamu terlalu dekat.
Idealnya, waktu 3 detik cukup untuk bereaksi terhadap pergerakan kendaraan di depan, terutama jika kendaraan tersebut berhenti mendadak.
2. Tambahkan Jarak di Kondisi Khusus
Saat cuaca buruk atau jalan licin, tambahkan jarak aman sekitar 20% dari aturan normal.
Jalan yang licin membuat kendaraan lebih sulit dikendalikan, sehingga penting untuk memberikan ruang lebih untuk pengereman.
3. Kurangi Kecepatan di Lalu Lintas Padat
Di tengah kepadatan lalu lintas, kurangi kecepatan agar kamu punya cukup waktu dan ruang untuk merespons perubahan mendadak. Ini juga membantu menjaga kelancaran alur lalu lintas.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Toyota Astra