Produsen otomotif, Ford. (REUTERS/Wolfgang Rattay)
INDOZONE.ID - Pabrikan otomotif Ford melaporkan penurunan penjualannya sebesar 5,3 persen di negara asalnya, Amerika Serikat.
Penurunan dipicu pemogokan yang dilakukan oleh serikat pekerja United Auto Workers (UAW) di beberapa pabrik.
Dilansir Reuters, data penjualan mengungkapkan bahwa pada bulan Oktober 2023, penjualan kendaraan Ford mencapai 149.938 unit.
Baca Juga: Bos Ford: Harga yang Mahal Bikin Masyarakat Enggan Beli Mobil Listrik
Jumlah tersebut mengalami penurunan dari 158.327 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penjualan Ford, khususnya pickup seri F, mengalami penurunan yang signifikan, mencapai 53.509 unit, atau turun sebanyak 5,1 persen dari total penjualan Ford.
Meskipun demikian, Ford tidak secara rinci menyampaikan dampak kerugian yang timbul akibat aksi mogok yang dilakukan oleh serikat pekerja UAW, yang beberapa di antaranya merupakan karyawan dari Pabrik Truk Kentucky yang memproduksi Ford F-250 dan F-550.
Baca Juga: Ford Recall 634 Ribu Mobil, Ini Penyebabnya
Sebelumnya, serikat pekerja otomotif (UAW) telah mencapai kesepakatan sementara dengan tiga produsen mobil terbesar di Amerika Serikat.
Kesepakatan sementara dengan General Motors (GM) diperkirakan akan mengikuti pola yang telah ditetapkan dengan Ford sebagai pelaku pertama, yang mencapai kesepakatan sementara dengan UAW pada Rabu (25/10/2023) malam waktu setempat.
Kesepakatan sementara antara UAW dan Stellantis juga telah disepakati pada Sabtu (28/10/2023) malam waktu setempat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters