INDOZONE.ID - Beijing adalah salah satu kota terpadat di dunia dengan populasi lebih dari 21 juta orang. Seiring dengan itu, lalu lintas di Beijing pun sangat buruk dan sering kali terjadi kemacetan parah.
Untuk mengatasinya, banyak orang melakukan berbagai cara kreatif, salah satunya dengan menyewa jasa ‘penghilang kemacetan’ atau ‘jam busting’. Dengan membayar US$60 atau sekitar Rp940 ribu, orang yang terjebak macet bisa meminta sesorang untuk menyelamatkannya dari kemacetan lalu lintas.
"Layanan ini melibatkan perekrutan individu, seringkali dengan sepeda motor, untuk melewati daerah padat dan membantu pengemudi mencapai tujuan mereka dengan lebih cepat," tulis Firstpost, dikutip Senin (6/11/2023).
Baca Juga: Polisi Akui Macet diJakarta Makin Parah, Indeksnya Capai 53 Persen
Setelah membayar ongkos jasa, pengendara sepeda motor akan membawa si pengguna jasa melewati kemacetan dengan memanfaatkan celah sempat dan jalur alternatif.
Karena parahnya tingkat kemacetan di Beijing, jasa ‘penghilang kemacetan pun menjadi populer karena fektif untuk menghemat waktu orang-orang yang membutuhkannya.
Selain itu, jasa penghilang kemacetan’ juga cepat berkembang antara lain karena:
Beijing telah mengalami urbanisasi dan pertumbuhan populasi yang pesat selama bertahun-tahun. Infrastruktur kota kesulitan mengimbangi peningkatan jumlah kendaraan di jalan raya, sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas.
Infrastruktur jalan raya di Beijing tidak mampu mengakomodasi pertumbuhan jumlah kendaraan secara memadai. Meskipun upaya untuk memperluas jaringan jalan telah dilakukan, laju pembangunan sering kali tertinggal dibandingkan dengan kebutuhan.
Beijing dikelilingi oleh pegunungan di tiga sisinya, sehingga membatasi ketersediaan lahan untuk perluasan jalan. Kendala geografis ini mempersulit pembuatan jalan raya baru untuk mengatasi kemacetan lalu lintas secara efektif.
Meskipun Beijing memiliki sistem transportasi umum yang luas, termasuk bus dan kereta bawah tanah, kapasitasnya sering kali tidak mampu memenuhi permintaan. Banyak penumpang yang masih memilih kendaraan pribadi sehingga menambah kemacetan lalu lintas.
Baca Juga: Wali Kota Depok Sebut Kendaraan Listrik adalah Kendaraan Masa Depan dan Bisa Kurangi Macet
Masalah-masalah yang terjadi di Beijing ini sangat mirip dengan yang tengah dihadapi Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia sekarang. Kira-kira apakah bisa jasa ‘penghilang kemacetan’ diterapkan di Indonesia?
Writer: Victor Median
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators