3. Energi Air
Dengan banyaknya sungai dan curah hujan yang tinggi, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). PLTA dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, terutama di wilayah-wilayah terpencil.
4. Energi Panas Bumi
Indonesia memiliki cadangan panas bumi terbesar di dunia, terutama di daerah-daerah vulkanik. Pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit listrik dapat menjadi solusi yang sangat efisien dan berkelanjutan. Beberapa PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) sudah beroperasi di daerah seperti Dieng dan Patuha.
5. Bioenergi
Pengembangan bioenergi, termasuk biofuel dan biomassa, juga memiliki potensi besar di Indonesia. Pemanfaatan limbah pertanian dan perkebunan sebagai sumber energi dapat membantu mengurangi ketergantungan pada BBM sekaligus memberikan nilai tambah bagi sektor pertanian.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Mobil Matic yang Harus Diketahui, Lebih Irit BBM?
Meskipun memiliki potensi besar, pengembangan energi terbarukan di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, antara lain:
1. Biaya Awal yang Tinggi
Investasi awal untuk pengembangan infrastruktur energi terbarukan seringkali membutuhkan biaya yang cukup besar. Ini menjadi salah satu hambatan utama dalam percepatan pengembangan EBT.
2. Regulasi dan Kebijakan
Kebijakan dan regulasi yang kurang mendukung seringkali menjadi penghambat dalam implementasi proyek-proyek energi terbarukan. Perlunya harmonisasi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah juga menjadi tantangan tersendiri.
3. Teknologi dan Sumber Daya Manusia
Pengembangan energi terbarukan membutuhkan teknologi yang canggih dan sumber daya manusia yang kompeten. Keterbatasan dalam teknologi dan kurangnya tenaga ahli di bidang ini masih menjadi kendala.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Kominfo