INDOZONE.ID - Lampu hazard atau lampu darurat merupakan salah satu fitur penting yang ada pada hampir semua kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor.
Fungsi utama lampu hazard adalah untuk memberikan tanda bahaya kepada pengendara lain di sekitar kita, namun, banyak pengendara yang masih keliru dalam penggunaannya.
Penggunaan lampu hazard yang tidak sesuai dengan peruntukannya justru bisa membingungkan pengendara lain dan berpotensi menambah risiko kecelakaan.
Lantas, bagaimana seharusnya penggunaan lampu hazard yang benar? Simak penjelasan berikut agar kamu bisa memanfaatkan fitur ini dengan tepat.
Lampu hazard atau lampu darurat berfungsi untuk memberi tanda kepada pengendara lain bahwa kendaraan kita sedang mengalami keadaan darurat atau situasi yang membutuhkan perhatian ekstra.
Baca Juga: Pengertian Lampu DRL beserta Fungsinya Pada Mobil Kekinian
Ketika diaktifkan, lampu hazard akan menyala secara bersamaan pada lampu depan dan belakang kendaraan, dengan pola kedip yang terang dan cepat. Fungsi utama lampu hazard adalah untuk:
Ilustrasi jalanan macet. (Photo/Ilustrasi/Pixabay)
Meskipun lampu hazard dirancang untuk situasi darurat, banyak pengendara yang masih sering menggunakannya pada situasi yang tidak tepat, seperti:
Baca Juga: Ini Dia Posisi Gigi Mobil Matic yang Benar Saat Berada di Lampu Merah, Wajib Simak!
Saat Macet di Jalan atau Parkir Lampu hazard seharusnya tidak digunakan untuk memberi tanda bahwa kita sedang berhenti di tempat yang bukan area parkir atau tempat berhenti yang sah. Menggunakan lampu hazard dalam situasi ini bisa mengacaukan situasi lalu lintas dan membingungkan pengendara lain.
Saat Mengemudi di Kecepatan Lambat Banyak pengendara yang mengaktifkan lampu hazard saat mereka mengemudi dengan kecepatan lambat, terutama di jalan raya. Penggunaan lampu hazard untuk memberi tahu pengendara lain tentang kecepatan rendah kita bukanlah peruntukannya.
Sebaliknya, jika kendaraan melaju dengan kecepatan sangat rendah, sebaiknya pengemudi mencari tempat yang aman untuk berhenti atau menepi daripada menggunakan lampu hazard.
Lampu hazard sebaiknya hanya digunakan pada situasi-situasi berikut, di mana kendaraan dalam keadaan darurat atau berpotensi membahayakan lalu lintas:
Saat Terjadi Kerusakan Kendaraan Jika kendaraan kamu mengalami kerusakan di tengah jalan dan terpaksa berhenti, aktifkan lampu hazard sebagai tanda peringatan kepada pengendara lain bahwa ada kendaraan yang sedang dalam keadaan darurat. Hal ini akan membantu mengurangi risiko tabrakan, terutama di malam hari atau di tempat dengan visibilitas rendah.
Saat Kecelakaan Lalu Lintas Jika kamu terlibat dalam kecelakaan atau berada di lokasi kecelakaan, lampu hazard juga harus segera dinyalakan. Hal ini bertujuan untuk memberi tahu pengendara lain bahwa ada potensi bahaya atau kemacetan di depan mereka, serta memberikan waktu untuk pengendara lain mengambil tindakan yang diperlukan.
Saat Kendaraan Berhenti di Tempat Berbahaya Jika terpaksa berhenti di tempat yang berpotensi berbahaya, seperti di tepi jalan atau di jalan sempit, lampu hazard harus dinyalakan untuk memberi peringatan kepada pengendara lain agar berhati-hati. Ini bisa terjadi, misalnya, jika kendaraan kamu sedang menunggu pertolongan darurat atau berada di area yang rawan kecelakaan.
Penggunaan lampu hazard yang tidak sesuai dengan peruntukannya bisa menimbulkan kebingungan di kalangan pengendara lain.
Baca Juga: 5 Tips Mencegah Mika Lampu Mobil Supaya Tidak Kusam, Wajib Simak!
Jika lampu hazard dinyalakan tanpa alasan yang jelas, pengendara lain mungkin akan menganggap bahwa kendaraan tersebut sedang mengalami masalah serius atau berhenti mendadak.
Dengan menggunakan lampu hazard dengan benar, kamu bisa membantu menciptakan situasi lalu lintas yang lebih aman dan menghindari kebingungan yang bisa berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Hyundai.com