Mobil otonom milikp Volkswagen. (photo/Dok. Carscoops)
Senator Demokrat dan Republik yaitu Gary Peters dan John Thune dilaporkan tengah bekerja untuk membuat undang-undang yang akan mungkinkan pembuat mobil untuk menempatkan sejumlah besar kendaraan otonom di jalan.
Dimana, mereka ingin melampirkan undang-undang ke RUU, sediakan dana lebih dari US$100 juta untuk sains dan teknologi. Mengutip dari REUTERS, amandemen itu bertujuan untuk memberikan otoritas pada Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional bebaskan 15.000 kendaraan per pabrikan dari standar keselamatan yang ditulis dengan pertimbangkan pengemudi manusia.
Jumlah itu meningkat menjadi 80.000 dalam 3 tahun dan pembebesan dapat diperpanjang setelah empat tahun. Amandemen itu juga akan mungkinkan perusahaan untuk menonaktifkan kontrol mengemudi dari manusia ketika teknologi self-driving aktif. Baik dengan RUU maupun amandemen berusaha untuk mempertahankan daya sainmg AS dengan China.
“Amerika Serikat berisiko kehilangan kepemimpinan teknologinya dalam industri kendaraan otonom, yang merupakan peluang pasar global yang bernilai sekitar $ 8 triliun, kecuali jika ia memberlakukan kebijakan untuk melindungi kepemimpinannya terhadap Republik Rakyat Tiongkok dan pesaing lainnya,” kata RUU tersebut.
RUU itu, bagaimanapun, mengikuti kecelakaan fatal terbaru-baru ini yang melibatkan sistem bantuan pengemudi yang canggih. Ini juga belum lama sejak insiden pengujian otonom fatal Uber, dan keduanya bukan satu-satunya yang melibatkan semacam teknologi otonom.
Namun, para senator percaya bahwa pengecualian akan diperlukan agar kemajuan kendaraan otonom dapat dibuat. Melihat hal itu, John Thune memberikan komentarnya.
“Menyediakan industri otomotif dengan alat yang mereka butuhkan untuk menguji dan menyebarkan kendaraan otomatis dengan aman di seluruh negara akan menciptakan ribuan pekerjaan dan menghasilkan investasi miliaran dolar, belum lagi banyak manfaat keselamatan yang berpotensi diberikan oleh AV,” kata Thune.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: