Kamis, 23 NOVEMBER 2023 • 21:25 WIB

Indonesia Gandeng Australia Perkuat Industri Kendaraan Listrik, Erick Thohir: Kedua Negara Punya SDA yang Bisa Disinergikan!

Author

Erick Thohir tandatangani nota kerja sama dengan Australia, untuk perkuat ekosistem kendaraan listrik

INDOZONE.ID - Guna memajukan industri kendaraan listrik, pemerintah Indonesia menjalin kerja sama dengan Australia.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim, Erick Thohir hari ini menandatangani nota kesepahaman pembentukan mekanisme bilateral tersebut di kantor Kementerian BUMN.

Erick mengatakan, kerja sama tersebut menjadi sebuah momentum besar. Menurutnya, pergeseran ekonomi global saat ini banyak mengarah ke Asia.

"Ini sebuah momentum besar, di mana kalau kita lihat pergeseran ekonomi global saat ini banyak mengarah ke kawasan Asia, dengan situasi global yang tidak menentu hari ini, ini benar-benar pergeseran ke Asia," kata Erick dalam keterangannya, Kamis (23/11/2023).

Baca Juga: Kurangi Polusi Udara dan Hemat Energi, Pemprov Lampung Siapkan Perda Tentang Kendaraan Listrik

Momen penandatangan tersebut dilakukan oleh Erick dan Menteri Industri dan Sains Australia, Edham Nurredin "Ed" Husic.

Menteri BUMN tersebut mengatakan, kolaborasi yang terjalin dengan Australia ini merupakan buah dari kepercayaan internasional terhadap potensi pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia.

Menurut Erick, Indonesia dan Australia adalah negara tetangga yang memiliki hubungan erat, baik dalam hubungan antar pemerintah, bisnis ke bisnis maupun antar masyarakat.

Hubungan itu menjadi pendorong bagi Indonesia dan Australia untuk memperkuat kerja sama, dalam meningkatkan pengembangan industri kendaraan listrik.

"Kebetulan kedua negara (Indonesia dan Australia) punya sumber daya alam yang bisa disinergikan," bebernya.

Baca Juga: Ancam Kesehatan Pernapasan, Kendaraan Listrik Dinilai Jadi Solusi Kurangi Polusi di Jakarta

Pria yang juga menjabat sebagai Ketum PSSI itu mengatakan, kolaborasi tersebut sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mendorong akselerasi kendaraan listrik di masa transisi energi.

Erick mengatakan, dengan jumlah penduduk yang diperkirakan menyentuh angka 315 juta, kendaraan listrik bisa menjadi solusi atas sejumlah persoalan lingkungan dan menjaga ketahanan energi nasional.

"Pemerintah sudah mengambil posisi, kita harus terus mendorong pengembangan EV (kendaraan listrik) jadi tidak hanya Indonesia sebagai negara yang memproduksi EV, tapi, juga kita punya pasar yang besar," ucapnya.

Dia optimis pengembangan industri kendaraan listrik akan berdampak besar bagi Indonesia, salah satunya terhadap pertumbuhan ekonomi.

Erick menilai, hal itu juga akan berkontribusi besar dalam mendorong pembukaan lapangan kerja baru bagi masyarakat.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Antara